tag:blogger.com,1999:blog-10476171077723247702024-03-12T20:08:53.291-07:00JARINGANMudah_mudah an dengan Informasi ini semua pengunjung bisa mendapatkan informasi nya............^_^JARINGANhttp://www.blogger.com/profile/03291222555813618777noreply@blogger.comBlogger7125tag:blogger.com,1999:blog-1047617107772324770.post-88314481345128811762011-01-17T05:04:00.000-08:002011-01-17T05:04:03.795-08:00CONTOH SOAL SOALA. MENDIAGNOSIS PERMASALAHAN PADA WAN<br />
<br />
1 SEBUTKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA PERMASALAHAN PADA WAN?<br />
2 APA PENYEBAB GANGGUAN PADA FAKTOR PERANGKAT SOFTWARE???<br />
3 SOLUSI APA YANG HARUS DILAKUKAN JIKA GANGGUAN PADA PERANGKAT SOF WARE??<br />
4 APA YANG MEMPENGARUHI PERMASALAHAN PADA TEGANGAN LISTRIK??<br />
5 APA PENYEBAB MATI ATAU TIDAK BERFUNGSINYA KOMPONEN PADA PERANGKAT WIRELESS<br />
<br />
B.INSTALLASI PERANGKAT JARINGAN WAN<br />
<br />
1 APA YANG HARUS DILAKUKAN SEBELUM MENGINSTALLASI PERANGKAT JARINGAN WAN??<br />
2 ALAT-ALT APA YANG DIBUTUHKAN UNTUK MEMBANGGUN WIRELESS??<br />
3 APA YANG DIMAKSUT JARINGAN HYBRID???<br />
4 APA KEUNTUNGGAN PENGGUNAAN ACCES POINT?<br />
5 LANGKAH-LANGKAH YANG DI BUTUHKAN UNTUK SISTEM AD-HOC ?<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
C.CARA MENGGINSTALL DAN MENKONFIGURASI ROUTER<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
1 SABUNGKAN KEMANA (ether2-192.168.10.1/24)?<br />
2 SEBUTKAN 2 ETHERNET CARD ?<br />
3 APA SINGKATAN DARI NAT?<br />
4 SABUNGKAN KEMANA (ether1-192.168.1.2/24)?<br />
5 APA SINGKATAN DARI DHCP?<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
D.Menginstalasi Sistem Operasi Jaringan Berbasis GUI (Graphical User Interface)<br />
<br />
1 APA SINGKATAN DARI GNU/GPL?<br />
2 APA PENGERTIAN SISTEM OPERASI SECARA UMUM?<br />
3 SEBUTKAN SO DARI MICROSOFT WINDOWS SERIES?<br />
4 SIAPA YANG PERTAMA KALI MENGGEMBANGKAN SISTEM OPERASI JARINGAN LINUX?<br />
5 APA YANG DIMAKSUT SISTEM OPERASI? <br />
<br />
<br />
E..MELAKUKAN PERBAIKAN ATAU SETTING ULANG KONEKSI JARINGAN.<br />
<br />
1 APA YANG DIMAKSUT TOPOLOGI STAR ?<br />
2 APA KARAKTERISSTIK TOPOLOGI BUS?<br />
3 SEBUTKAN ALAT YANG DIBUTUHKAN UNTUK JARINGAN TOPOLOGI BUS ?<br />
4 KABEL APA YANG DIGUNAKAN UNTUK TOPOLOGI BUS ?<br />
5 SEBUTKAN KARAKTERISSTIK TOPOLOGI STAR ?JARINGANhttp://www.blogger.com/profile/03291222555813618777noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1047617107772324770.post-37238228708168578872011-01-11T05:33:00.000-08:002011-01-11T05:33:59.536-08:00Instalasi SO berbasis GUI dan CLIProses instalasi yang dipilih di sini menggunakan metoda dari CDROM<br />
sebagai media penyimpan file master instalasi. Untuk dapat<br />
melakukan instalasi sistem operasi Linux Redhat 9 dari CD-ROM,<br />
langkah pertama yang dilakukan adalah mengatur BIOS agar booting<br />
dari CD-ROM.<br />
Untuk melakukan pengaturan BIOS tekan tombol [DELETE] pada saat<br />
komputer pertama kali booting<br />
Pilihlah menu Advanced BIOS Features sehingga akan muncul tampilan<br />
Pilihlah urutan booting komputer yang pertama kali dari CDROM<br />
Setelah melakukan setting BIOS masukkan CD #1 Master Linux Redhat<br />
9 lalu komputer di restart sehingga komputer akan booting dari CDROM<br />
Dalam menu ini ada 3 pilihan yaitu mode instalasi dengan GUI atau<br />
instalasi berbasis text atau option 3. Untuk melakukan proses instalasi<br />
berbasis text pilihlah menu kedua dengan menuliskan Linux text lalu<br />
tekan tombol <ENTER><br />
Setelah memilih pilihan kedua yaitu mode text, maka akan dibawa ke<br />
menu instalasi Redhat 9 untuk melakukan pengecekan CD master<br />
instalasi yang akan digunakan sebagai master instalasi. Untuk<br />
melakukan pengecekan CD master dapat dipilih menu OK. Jika CD<br />
Master instalasi Redhat 9 dalam keadaan baik dapat dapat dipilih<br />
SKIP.<br />
Jika memilih OK maka sistem akan melakukan pengecekan CD Master<br />
instalasi apakah masih baik atau ada kerusakan. Proses pengecekan<br />
memerlukan waktu yang cukup lama tergantung pada kecepatan baca<br />
CDROM untuk itu proses pengecekan CD master ini dapat dilewati<br />
sehingga akan mempercepat proses instalasi.<br />
<br />
Setelah selesai melakukan pengecekan atau melewati menu<br />
pengecekan CD<br />
Dalam menu ini hanya ada satu pilihan yaitu OK sehingga harus dipilih<br />
dengan menekan tombol <ENTER><br />
Pilih salah satu bahasa yang anda kuasai untuk melakukan proses<br />
instalasi. Sebagai default adalah bahasa Inggris.<br />
Sistem instalasi akan mendeteksi mouse yang digunakan sesuai<br />
dengan yang digunakan. Kebetulan pada saat instalasi digunakan<br />
mouse PS/2 scroll sehingga akan muncul seperti tampilan di atas.<br />
<br />
Instalasi Redhat Linux 9 menyediakan 4 pilihan jenis instalasi yaitu<br />
sebagai Personal Komputer, sebagai Workstation, Sebagai Server atau<br />
Custom. Untuk sistem operasi jaringan maka pilihlah sebagai server<br />
Dalam instalasi Redhat Linux 9, diperlukan partisi hardisk minimal<br />
menjadi 2 yaitu untuk /root dan swap. Untuk membuat partisi dapat<br />
dilakukan secara otomatik maupun manual.<br />
Jika hardisk yang digunakan sudah mempunyai partisi dengan format<br />
lain seperti Fat 16 untuk Windows 97, Fat 32 untuk win 98, ME atau<br />
NTFS untuk Win XP, 2000 dan NT, maka anda dapat mempertahankan<br />
partisi sebelumnya dengan memilih pilihan Keep all partition and<br />
use existing free space.<br />
Pilihan Remove all partition on this system akan menghapus<br />
semua partisi dalam hardisk sehingga semua data akan hilang. Jika<br />
hardisk yang digunakan untuk melakukan instalasi masih kosong<br />
sebaiknya pilih menu ini.<br />
Jika mengalami proses pembuatan partisi hardisk mengalami<br />
kegagalan, maka dapat dilakukan pengulangan proses partisi dengan<br />
kembali ke menu sebelumnya. Proses partisi hardisk dapat dilakukan secara manual dengan fasilitas<br />
disk druid seperti pada gambar di atas. Dengan Disk Druid ini dapat<br />
dibuat partisi sesuai dengan kebutuhan. Untuk membuat partisi baru pilih menu [NEW], untuk<br />
mengubah format partisi pilihlah [EDIT], dan untuk menghapus partisi<br />
yang sudah ada pilih [DELETE].<br />
Setelah anda melakukan proses partisi hardisk maka hasilnya akan<br />
terlihat seperti gambar di atas yang minimal terdiri dari 2 partisi utama<br />
yaitu /root dan swap. Dalam instalasi sistem operasi berbasis Linux<br />
biasanya digunakan partisi yang cukup banyak yaitu /root, /boot,<br />
/home, /var, /usr dan swap.<br />
Setelah proses partisi selesai dilakukan baik secara otomatis maupun<br />
manual, maka proses selanjutnya adalah pemilihan Boot Loader. Boot loader merupakan software yang pertama kali dijalankan ketika<br />
komputer pertama kali dinyalakan. Software ini berfungsi pada saat<br />
loading dan transfer control untuk mengoperasikan sistem kernel<br />
software.<br />
Pengaturan boot loader mempunyai peranan yang penting jika<br />
komputer yang akan diinstal mempunyai sistem operasi lain maka<br />
dapat dipilih sistem operasi mana yang akan digunakan.<br />
Redhat 9 menyediakan dua software boot loader yaitu GRUB dan LILO.Sistem operasi Redhat Linux memerlukan setting konfigurasi jaringan.<br />
Program instalasi secara otomatis akan mendeteksi jenis network<br />
device yang sesuai. Selanjutnya masukkan alamat IP dan netmask.<br />
Contoh penomoran IP Address adalah 192.168.10.100<br />
Sedangkan untuk Subnetmask 255.255.255.0<br />
Pengaturan IP Address dan Subnet Mask harus disesuaikan dengan<br />
konfigurasi LAN yang dibangun agar masing-masing komputer dapat<br />
bekerja dengan baik.<br />
<br />
<br />
Konfigurasi Fire Wall<br />
Untuk meningkatkan keamanan komputer pada network, Redhat Linux<br />
menyediakan Firewall Protection. Kita dapat memilih tingkat keamanan<br />
yang diiginkan<br />
<br />
Di sini disediakan 3 tingkat keamanan yaitu<br />
High<br />
Tingkat keamanan ini hanya membolehkan koneksi sesuai dengan<br />
defult setting sehingga hanya dapat melakukan koneksi dengan<br />
DNS replies dan DHCP<br />
Medium<br />
Tingkat mediium memberikan batasan-batasan koneksi terhadap<br />
source tertentu dalam sistem.<br />
No Firewall<br />
Pemilihan tingkat keamanan No Firewall dapat dilakukan jika yakin<br />
bahwa sistem berada dalam jaringan yang dapat dipercaya.<br />
<br />
Pengaturan Waktu<br />
Pengaturan waktu harus dilakukan agar waktu yang ditunjukkan pada<br />
komputer sesuai dengan tempat dimana komputer diletakkan.<br />
Pengaturan User<br />
Setelah proses instalasi maka akan muncul setting pasword root<br />
(administrator jaringan). Pada proses ini diperlukan pengaturan<br />
pasword root (administrator). Proses ini sangat penting di dalam<br />
sistem operasi jaringan karena hanya pada level inilah hak akses total<br />
dapat dilakukan.Disamping root, dapat juga ditambahkan user yang dapat<br />
menggunakan sistem ini dengan pasword sebagai user<br />
<br />
Setelah password root ditentukan langkah berikutnya merupakan<br />
proses pengkopian file-file yang diperlukan ke dalam hardisk sampai<br />
proses instalasi selesai dengan ditandai tampilan yang menyatakan<br />
bahwa proses instalasi telah selesai.JARINGANhttp://www.blogger.com/profile/03291222555813618777noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1047617107772324770.post-28597963570307803652011-01-11T05:16:00.000-08:002011-01-11T05:16:08.766-08:00Melakukan Instalasi Perangkat Jaringan Berbasis WanWide Area Network<br />
Terdapat begitu banyak pilihan yang tersedia untuk<br />
mengimplementasikan WAN yang bisa dibedakan berdasarkan<br />
teknologi, kecepatan dan biaya yang dibutuhkan.perbedaan utama LAN dengan WAN adalah organisasi harus<br />
berlangganan kepada penyedia jaringan dari perusahaan penyedia<br />
jaringan yang ada.<br />
Sebuah WAN menggunakan jalur data untuk membawa data menuju ke<br />
internet dan menghubungkan lokasi–lokasi perusahaan yang terpisah–<br />
pisah. Telepon dan layanan data yang paling banyak digunakan pada<br />
WAN.<br />
Perangkat pada pelanggan disebut CPE (Customer Premises<br />
Equipment). Pelanggan memiliki sendiri atau menyewa dari service<br />
provider. Kabel tembaga, serat optik atau wireless yang digunakan<br />
untuk menghubungkan CPE ke sentral provider terdekat atau ke kantor<br />
pusat dari service provider. Media ini sering disebut dengan local loop.<br />
Perangkat yang meletakkan data ke local loop disebut DCE (Data<br />
Circuit-terminating Equipment). Perangkat pelanggan yang melewatkan<br />
data ke DCE disebut dengan DTE (Data Terminal Equipment).<br />
<br />
Jalur WAN menyediakan berbagai macam kecepatan data yang diukur<br />
dalam satuan kilobits per second. Dibawah ini berbagai teknologi WAN<br />
dan kecepatan yang tersedia.<br />
<br />
a. Perangkat WAN<br />
<br />
WAN menghubungkan beberapa LAN melalui jalur komunikasi dari<br />
service provider. Karena jalur komunikasi tidak bisa langsung<br />
dimasukkan ke LAN maka diperlukan beberapa perangkat interface.<br />
Perangkat–perangkat tersebut antara lain:<br />
1) Router<br />
LAN mengirimkan data ke Router, kemudian Router akan<br />
menganalisa berdasarkan informasi alamat pada layer 3.<br />
Kemudian Router akan meneruskan data tersebut ke interface<br />
WAN yang sesuai berdasarkan routing table yang dimilikinya.<br />
Router adalah perangkat jaringan yang aktif dan intelegent dan<br />
dapat berpartisipasi dalam manajemen jaringan. Router mengatur<br />
jaringan dengan menyediakan kontrol dinamis melalui sumber<br />
daya dan mendukung tugas dan tujuan dari jaringan. Beberapa<br />
tujuan tersebut antara lain konektivitas, perfomansi yang reliabel,<br />
kontrol manajemen dan fleksibilitas.<br />
2) CSU/DSU<br />
Jalur komunikasi membutuhkan sinyal dengan format yang sesuai.<br />
Untuk jalur digital, sebuah Channel Service Unit (CSU) dan Data<br />
Service Unit (DSU) dibutuhkan. Keduanya sering digabung menjadi<br />
sebuah perangkat yang disebut CSU/DSU.<br />
3) Modem<br />
Modem adalah sebuah perangkat dibutuhkan untuk<br />
mempersiapkan data untuk transmisi melalui local loop. Modem<br />
lebih dibutuhkan untuk jalur komunikasi analog dibandingkan<br />
digital. Modem mengirim data melalui jalur telepon dengan<br />
memodulasi dan demodulasi sinyal. Sinyal digital ditumpangkan<br />
ke sinyal suara analog yang dimodulasi untuk ditransmisikan.<br />
<br />
Pada sisi penerima sinyal analog dikembalikan menjadi sinyal<br />
digital atau demodulasi<br />
<br />
4) Communication Server<br />
Communication Server mengkonsentrasikan komunikasi pengguna<br />
dial-in dan remote akses ke LAN. Communication Server memiliki<br />
beberapa interface analog dan digital serta mampu melayani<br />
beberapa user sekaligus.<br />
<br />
b. Standar WAN<br />
<br />
WAN menggunakan OSI layer tetapi hanya fokus pada layer 1 dan<br />
2. Standar WAN pada umumnya menggambarkan baik metode<br />
pengiriman layer 1 dan kebutuhan layer 2, termasuk alamat fisik,<br />
aliran data dan enkapsulasi. Dibawah ini adalah organisasi yang<br />
mengatur standar WAN.<br />
Protokol layer 1 menjelaskan bagaimana menyediakan secara<br />
elektris, mekanis, operasi dan fungsi koneksi yang disediakan oleh<br />
service provider. <br />
<br />
<a name='more'></a>JARINGANhttp://www.blogger.com/profile/03291222555813618777noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1047617107772324770.post-28601400071450619022011-01-11T04:33:00.000-08:002011-01-11T04:33:43.595-08:00Melakukan Perbaikan Dan Atau Setting Ulang Koneksi JaringanPersiapan untuk melakukan perbaikan konektifitas jaringan pada komputer client yang<br />
bermasalah harus terlebih dahulu mengetahui peralatan-peralatan yang akan<br />
digunakan dan dibutuhkan dalam jaringan tersebut. Selain peralatan dalam proses<br />
perbaikan konektifitas kita juga harus mengetahui jenis topologi jaringan yang<br />
digunakan oleh komputer client tersebut. Hal ini dilakukan agar dalam proses persiapan<br />
dan proses perbaikan kita tidak menggunakan sistem trial and error yang berarti kita<br />
hanya mencoba-coba saja tanpa mengetahui permasalahan yang dihadapi sebenarnya.<br />
Pada pembahasan berikut akan membahas tentang persiapan perbaikan konektiftas<br />
pada jaringan dengan topologi Bus dan Star. Alasan pembahasan hanya pada jaringan<br />
dengan topologi Bus dan Star karena kedua jaringan paling bayak digunakan.<br />
> Perbaikan Konektivitas pada Jaringan dengan Topologi Bus<br />
Merupakan topologi fisik yang menggunakan kabel Coaxial dengan menggunakan TConnector<br />
dengan terminator 50 ohm pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan<br />
satu kabel yang kedua ujungnya ditutup serta sepanjang kabel terdapat node-node<br />
<br />
<br />
· Merupakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel<br />
terdapat node-node.<br />
· Paling prevevalent karena sederhana dalam instalasi<br />
· Signal merewati 2 arah dengan satu kabel kemungkinan terjadi collision<br />
(tabrakan data atau tercampurnya data).<br />
· Permasalahan terbesar jika terjadi putus atau longgar pada salah satu konektor<br />
maka seluruh jaringan akan berhenti<br />
Topologi Bus adalah jalur transmisi dimana signal diterima dan dikirim pada setiap<br />
alat/device yang tersambung pada satu garis lurus (kabel), signal hanya akan ditangkap<br />
oleh alat yang dituju, sedangkan alat lainnya yang bukan tujuan akan mengabaikan<br />
signal tersebut/hanya akan dilewati signal.<br />
Persiapan yang dilakukan adalah dengan mempersiapkan peralatannya. Peralatan<br />
atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus adalah:<br />
a) Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)<br />
Sebuah kartu jarinagn (LAN Card) yang terpasang pada<br />
slot ekspansi pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client)<br />
sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat dari jenis<br />
interface-nya pada PC terdapat dua jenis yakni PCI dan ISA.<br />
b) Kabel dan konektor<br />
Kabel yang digunakan untuk jaringan dengan<br />
topologi Bus adalah menggunakan kabel coaxial. Kabel coaxial menyediakan<br />
perlindungan cukup baik dari cross talk ( disebabkan medan listrik dan fase signal) dan<br />
electical inteference (berasal dari petir, motor dan sistem radio) karena terdapat<br />
<br />
semacam pelindung logam/metal dalam kabel tersebut.<br />
Jenis kabel coaxial diantaranya kabel TV (kabel Antena), thick coaxial dan thin coaxial<br />
kecepatan transfer rate data maximum 10 mbps.<br />
Kabel Coaxial atau kabel RG-58 atau kabel 10base2 (ten base two) memiliki jangkauan<br />
antara 300 m dan dapat mencapai diatas 300m dengan menggunakan repeater. Untuk<br />
dapat digunakan sebagai kabel jaringan harus memenuhi standar IEEE 802.3<br />
10BASE2, dengan diameter rata-rata berkisar 5 mm dan biasanya berwarna gelap.<br />
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi Bus adalah dengan menggunakan<br />
konektor BNC. Konektor BNC ada 3 jenis yakni:<br />
1. Konektor BNC Konektor BNC yang dipasangkan pada ujung-ujung kabel coaxial.<br />
2. TerminatorBNC Konektor BNC dipasangkan pada ujung-ujung Jaringan dengan<br />
Topologi Bus yang memiliki nilai hambatan 50 ohm.<br />
3. TBNC Adalah konektor yang dihubungkan ke kartu jaringan (LAN Card) dan ke<br />
Konektor BNC ataupun ke terminator untuk ujung jaringan.<br />
> Perbaikan Konektivitas pada Jaringan dengan Topologi Star<br />
Topologi Star adalah topologi setiap node<br />
akan menuju node pusat/ sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat<br />
baru menuju ke node tujuan. Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat karena<br />
memudahkan untuk menambah, megurangi dan mendeteksi kerusakan jaringan yang<br />
ada. Panjang kabel tidak harus sesuai (matching). Kerugian terjadi pada panjang kabel<br />
yang dapat menyebabkan (loss effect) karena hukum konduksi, namun semua itu bisa<br />
· Setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data mengalir<br />
dari node ke central node dan kembali lagi.<br />
· Mudah dikembangkan karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung<br />
terhubung ke central node.<br />
· Keunggulan jika terjadi kerusakan pada salah satu node maka hanya pada node<br />
tersebut yang terganggu tanpa mengganggu jaringan lain<br />
· Dapat digunakan kabel lower karena hanya menghandle satu traffic node dan<br />
biasanya menggunakan kabel UTP.<br />
Persiapan yang harus dilakukan adalah mempersiapkan peralatannya. Peralatan<br />
atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus adalah:<br />
1. Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)<br />
Sebuah kartu jaringan (LAN Card) yang<br />
terpasang pada slot ekspansi pada sebuah motherboard komputer server maupun<br />
workstation (client) sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan.<br />
Dilihat dari jenis interface-nya untuk jaringan menggunakan topologi star menggunakan<br />
kartu jaringan jenis PCI.<br />
2. Kabel dan Konektor<br />
Kabel yang digunakan dalam Jaringan<br />
<br />
dengan topologi star adalah UTP (Unshielded Twisted Pair). Merupakan sepasang<br />
kabel yang dililit satu sama lain dengan tujuan mengurangi interferensi listrik yang<br />
terdapat dari dua, empat atau lebih pasang (umumnya yang dipakai dalam jaringan<br />
adalah 4 pasang / 8 kabel). UTP dapat mempunyai transfer rate 10 mbps sampai<br />
dengan 100 mbps tetapi mempunyai jarak pendek yaitu maximum 100m. Umumya di<br />
Indonesia warna kabel yang terlilit adalah (orangeputih orange), (hijau-putih hijau),<br />
(coklat-putih coklat) dan (biruputih biru).<br />
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi star dengan kabel UTP (Unshielded<br />
Twisted Pair) yakni menggunakan konektor RJ 45 dan untuk mengepres kabel<br />
menggunakan tang khusus yakni Cramping tools.<br />
Memperbaiki Konektifitas Jaringan pada PC<br />
Perbaikan konektifitas merupakan tindakan untuk memperbaiki atau menghubungkan<br />
komputer client dengan komputer jaringan. Tindakan yang dilakukan adalah termasuk<br />
pemasangan dan konfigurasi ulang perangkat yang diganti.<br />
Pada pembahasan berikut akan membahas pada perbaikan konektifitas pada jaringan<br />
dengan Topologi Bus dan Topologi Star. Hal ini dilakukan untuk lebih memperdalam<br />
bahasan sesuai dengan kegiatan belajar yang pertama.<br />
Tindakan perbaikan konektifitas jaringan melalui beberapa tahap yakni:<br />
1) Pemasangan Kartu Jaringan (LAN Card) pada Motherboard<br />
Pemasangan Kartu jaringan pada motherboar disesuaikan dengan kartu jaringan yang<br />
dimiliki apakah menggunakan model ISA atau PCI. Kartu jaringan model ISA tidak<br />
dapat dipasangkan pada slot PCI dan sebaliknya. Jadi pemasangan kartu jaringan<br />
harus sesuai dengan slot ekspansinya. Karena ukuran slot ekspansi yang tidak sama<br />
maka mempermudah dalam pemasangan sehingga tidak mungkin tertukar.<br />
Pemasangan kartu jaringan dapat dilakukan pada slot manapun selama slot tersebut<br />
tidak dipakai oleh komponen lain atau masih kosong. Karena apabila anda memindah<br />
komponen yang sudah ada maka saat menghidupkan komputer windows akan<br />
mendeteksi ulang pada seluruh komponen sehingga akan melakukan inisialisasi ulang<br />
ini terjadi pada windows 98, Windows 2000 dan windows XP.<br />
2) Pemasangan Kabel pada Konektor<br />
a) Pemasangan Kabel Coaxial dan Konektor BNC<br />
Pemasangan Kabel Coaxial dan konektor BNC harus dilakukan dengan hati-hati jangan<br />
sampai terjadi short atau hubung singkat karena dapat menyebabkan kabel yang kita<br />
buat membuat sistem jaringan menjadi down. Pengecekan apakah kabel tersebut<br />
dalam kondisi yang baik atau tidak putus ditengah juga harus dilakukan karena ini juga<br />
sebagai antisipasi supaya tidak terjadi kegagalan konektifitas. Pengecekan dapat<br />
dilakukan dengan multimeter pada kedua ujung apakah ada short atau putus tidak. Jika<br />
tidak ada maka dapat dilakukan penyambungan Kabel Coaxial pada konektor BNC.<br />
Setelah selesai penyambungan Kabel Coaxial pada konektor BNC harus di cek lagi<br />
apakah ada short atau putus dalam kabel tersebut dengan menggunkan multimeter.<br />
Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45 untuk jaringan susunan kabel harus<br />
dilakukan standarisasi dengan tujuan untuk mempermudah dalam penambahan<br />
jaringan baru tanpa harus melihat susunan yang dipakai jika telah menggunakan<br />
standarisasi pengurutan kabel UTP ke konektor RJ 45.<br />
Pengkabelan menggunakan Kabel UTP terdapat dua metode yaitu:<br />
1. Kabel Lurus (Straight Cable)<br />
Kabel lurus (Straight Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu dengan yang<br />
lainnya adalah sama. Kabel lurus (Straight Cable) digunakan untuk menghubungkan<br />
antar workstation (Client) dengan Hub/Switch.<br />
2. Kabel Silang (Crossover Cable)<br />
Kabel Silang (Crossover Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu dengan<br />
yang lainnya saling disilangkan antar pengiriman (Transmiter) data dan penerima<br />
(Resiver) data. Kabel pengiriman data ujung satu akan diterima oleh penerima data<br />
pada ujung kedua begitupula sebaliknya penerima data satu merupakan pengirim data<br />
ujung kedua. Kabel Silang (Crossover Cable) digunakan untuk menghubungkan<br />
Hub/Switch dengan Hub/Switch atau antar dua komputer tanpa menggunakan hub.<br />
3) Pemasangan Konektor pada sistem Jaringan<br />
a) Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan<br />
topologi Bus<br />
Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus<br />
yang menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada ujung jaringan.<br />
Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang<br />
kabel terdapat node-node.<br />
b) Pemasangan Kabel UTP dengan Konektor RJ 45 pada Jaringan dengan<br />
Topologi Star<br />
Pemasangan Kabel UTP dengan konektor RJ 45 pada Topologi Star adalah setiap<br />
node akan menuju node pusat/ sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node<br />
pusat baru menuju ke node tujuan. Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat<br />
karena memudahankan untuk menambah, megurangi atau mendeteksi kerusakan<br />
jaringan yang ada.<br />
4) Seting konfigurasi (penginstalan driver kartu jaringan, pemilihan Protocol,<br />
Pengisian IP Address, subnet mask dan workgroup.<br />
Apabila secara hardware semua telah terpasang dengan baik maka langkah<br />
selanjutnya adalah konfigurasi secara software yang dapat dilakukan dengan cara:<br />
a) Penginstallan Driver Kartu Jaringan (LAN Card)<br />
Penginstalan driver dilakukan apabila kartu jaringan belum terdeteksi dikarenakan tidak<br />
suport Plug and Play (PnP). Hal ini disebabkan karena driver dari sistem operasi<br />
(98/Me) yang digunakan tidak ada sehingga memerlukan driver bawaan dari kartu<br />
jaringan tersebut. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan cara:<br />
Klik start pada windows 98/me >> setting >> Control Panel<br />
b) Pemilihan Protocol<br />
Biasanya setelah melakukan instalasi kartu jaringan (LAN Card) dengan baik secara otomatis akan memasukkan protocol TCP/IP dikotak dialog tersebut ( Gambar 21)<br />
namun apabila belum maka dapat dilakukan cara-cara berikut:<br />
c) Pengisian IP Address dan Subnetmask<br />
IP Address merupakan alamat komputer yang unik dalam sistem jaringan. Karena<br />
dalam sistem jarigan yang dituju adalah IP Address sehingga jika terjadi IP Address<br />
yang sama maka kedua komputer cross penggunaan alamat yang sama.<br />
Kelas Alamat IP Address<br />
IP Address dikelompokkan menjadi lima kelas; Kelas A, Kelas B, Kelas C, Kelas D, dan<br />
Kelas E. Perbedaan pada tiap kelas tersebut adalah pada ukuran dan jumlahnya. IP<br />
Kelas A dipakai oleh sedikijaringan, tetapi jaringan ini memiliki jumlah host yang<br />
banyKelas C dipakai untuk banyak jaringan, tetapi jumlah host sedikit, Kelas D dan E<br />
tidak banyak digunakan. Setiap alamat IP terdiri dari dua field, yaitu:<br />
· Field NetId : alamat jaringan logika dari subnet dimana komputer dihubungkan<br />
· Field HostId : alamat device logical secara khusus digunakan untuk mengenali<br />
masing-masing host pada subnet.<br />
d) Pemilihan Workgroup<br />
Pemilihan workgroup untuk menentukan kelompok mana yang kita hubungai.<br />
Workgroup dapat juga disebut nama Jaringan yang ada jadi untuk masuk sistem harus<br />
menuju ke nama jaringan yang dituju apabila tidak maka juga tidak masuk dalam sistem<br />
jaringan tersebut.<br />
Memeriksa, Menguji & Pembuatan Laporan Hasil Pemeriksaan dan Perbaikan<br />
Konektifitas Jaringan pada PC<br />
Tindakan yang dilakukan setelah konfigurasi sistem selesai dapat dilakukan<br />
tindakan akhir yakni:<br />
1) Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan 2) Pengujian konektifitas jaringan 3)<br />
Pembuatan laporan hasil perbaikan pekerjaan yang telah dilakukan<br />
Dengan tindakan-tindakan tersebut diatas diharapkan perbaikan konektifitas dapat teruji<br />
dan handal sehingga tidak menggangu jaringan yang telah ada. Tindakan-tindakan<br />
yang harus dilakukan untuk mengetahui apakah konektifitas yang telah dilakukan<br />
berhasil dapat dilakukan dengan cara:<br />
A. Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan Pemeriksaan ulang konektifitas<br />
jaringan merupakan tindakan pengecekan ulang kembali dari proses paling awal<br />
yakni:<br />
1. Memeriksa pemasangan kartu jaringan (LAN Card) apakah telah terpasang<br />
dengan baik atau tidak<br />
2. Memeriksa Pemasangan konektor Kabel pada hub/switch atau konektor lain<br />
tidak mengalami short atau open,<br />
3. Pemasangan konektor tidak longgar<br />
4. Setting dan konfigurasi kartu jaringan secara software telahbenar sesuai dengan<br />
ketentuan jaringan sebelumnya baik dari instalasi driver kartu jaringan,<br />
Konfigurasi IP Address, Subnet mask dan Workgroup yang digunakan.<br />
Apabila semua telah terpasang dengan baik dan benar maka langkah selanjutnya<br />
adalah pengujian konektifitas jaringan.<br />
B. Pengujian konektifitas jaringan<br />
Pengujian atau pengetesan jaringan dilakukan untuk mengetahui apakah komputer<br />
yang kita konektifitaskan telah berhasil masuk dalam sistem jaringan yang dituju.<br />
Dalam menu network tersebut kita gunakan Fine Computer dimana kita akan<br />
melakukan pencarian berdasarkan nama komputer yang ada dalam jaringan saat<br />
penentuan identification pada saat penentuan workgroup.<br />
Pada dialog find computer kita mencari berdasarkan nama komputer yang dicari. Hasil<br />
pencarian akan ditampilkan berupa daftar komputer yang telah sesuai dengan nama<br />
yang kita masukkan.<br />
Cara pengujian hasil koneksi jaringan dapat pula dilakukan dengan cara double klik<br />
pada icon Network Neighborhood akan didapatkan daftar nama komputer yang telah<br />
masuk dalam jaringan sampai saat pengaksesan tersebut.<br />
Cara lain yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah komputer tersebut telah<br />
terhubung dengan jaringan adalah dengan masuk pada windows explorer disana akan<br />
memberikan informasi secara lengkap.<br />
Pengujian dapat pula dilakukan dengan menggunakan Ms Dos untuk melihat<br />
konfigurasi pada TCP/IP. Pada windows Ms Dos ketikkan C:>IPCONFIG /ALL (IP<br />
Configuration)<br />
IPCONFIG (IP Configuration) memberikan informasi hanya pengalamatan TCP/IP pada<br />
konputer tersebut saja. Dari gambar tersebut bahwa komputer tersebut memiliki nomor<br />
IP Addres adalah 10.1.1.7 dan Subnet Masknya adalah 255.255.255.0 Untuk informasi<br />
yang lebih lengkap dapat juga dilakukan dengan mengetikkan pada Ms Dos adalah C:><br />
IPCONFIG /ALL|MORE.<br />
Dari tampilan IPCONFIG secara keseluruhan (all) dapat diperoleh informasi<br />
bahwa :<br />
a) Host Name (Nama Komputer) adalah Komp_5<br />
b) Diskripsi Kartu jaringannya adalah menggunakan Realtek RTL8029(AS) jenis Eternet<br />
Adapter.<br />
c) Physical Adapter adalah 05-62-48-97-29-83<br />
d) IP Addres adalah 10.1.1.5<br />
e) Subnet Masknya adalah 255.255.255.0<br />
Untuk mendeteksi apakah hubungan komputer dengan jaringan sudah berjalan dengan<br />
baik maka dilakukan utilitas ping. Utilitas Ping digunakan untuk mengetahui konektifitas<br />
yang terjadi dengan nomor IP address yang kita hubungi.<br />
Perintah ping untuk IP Address 10.1.1.1, jika kita lihat ada respon pesan Replay from<br />
No IP Address 10.1.1.1 berarti IP tersebut memberikan balasan atas perintah ping yang<br />
kita berikan. Diperoleh Informasi berapa kapasitas pengiriman dengan waktu berapa<br />
lama memberikan tanda bahwa perintah untuk menghubungkan ke IP Address telah<br />
berjalan dengan baik.<br />
Apabila alamat yang dihubungi tidak aktif atau tidak ada maka akan ditampilkan data<br />
Request Time Out (IP Address tidak dikenal).Berarti komputer tersebut tidak dikenal dalam sistem jaringan, atau sedang tidak aktif.<br />
Setelah melakukan pengujian pada sistem jaringan setiap komputer telah dapat<br />
terhubung dengan baik. Sistem jaringan tersebut dapat digunakan untuk sharing data<br />
ataupun printer, modem (Internet) dan sebagainya.<br />
Sharing dimaksudkan untuk membuka jalan untuk komputer client lain mengakses atau<br />
menggunakan fasilitas yang kita miliki.<br />
Untuk dapat melakukan sharing data dapat dengan cara masuk ke windows explorer<br />
pilih data atau directory yang akan disharingkan kemudian klik kanan lalu klik sharing.<br />
Dengan sharing sistem jaringan dapat menggunakan 1 unit printer untuk mencetak data<br />
dari setiap komputer client sehingga memotong ongkos biaya untuk pembelian printer<br />
yang banyak.<br />
Sebagai contoh sebuah komputer telah mensharing drive A, C, D, E, G dan sebuah<br />
printer canon berarti komputer tersebut membuka akses untuk setiap komputer dapat<br />
melihat, membuka dan menggunakan fasilitas printer yang ia miliki.<br />
<br />
Dilihat dari jenis interface-nya pada PC terdapat dua jenis yakni PCI dan<br />
ISA<br />
a. Kartu jaringan (LAN Card) ISA dengan konektor BNC dan RJ45<br />
b. kartu jaringan (LAN Card) ISA dengan konektor BNC<br />
c. kabel dan konektor<br />
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi Bus adalah dengan<br />
menggunakan konektor BNC. Konektor BNC ada 3 jenis yakni:<br />
a) Konektor BNC<br />
b) TerminatorBNC<br />
c) TBNC<br />
Untuk setting ke jaringan hal yang dibutuhkan adalah:<br />
Protokol TCP/IP<br />
Karena penting peranannya pada sistem operasi Windows dan juga karena<br />
protokol TCP/IP merupakan protokol pilihan (default) dari Windows. Protokol<br />
TCP berada pada lapisan Transport model OSI (Open System Interconnection),<br />
sedangkan IP berada pada lapisan Network mode OSI<br />
IP Address<br />
IP address adalah alamat yang diberikan pada jaringan komputer dan peralatan<br />
jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. IP address terdiri atas 32 bit angka<br />
biner yang dapat dituliskan sebagai empat kelompok angka desimal yang<br />
dipisahkan oleh tanda titik seperti 192.168.0.1.<br />
Network ID Host ID<br />
IP address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID, dimana network<br />
ID menentukan alamat jaringan komputer, sedangkan host ID menentukan<br />
alamat host (komputer, router, switch). Oleh sebab itu IP address memberikan<br />
alamat lengkap suatu host beserta alamat jaringan di mana host itu berada.<br />
Domain Name System (DNS)<br />
Domain Name System (DNS) adalah suatu sistem yang memungkinkan nama<br />
suatu host pada jaringan komputer atau internet ditranslasikan menjadi IP<br />
address. Dalam pemberian nama, DNS menggunakan arsitektur hierarki.<br />
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)<br />
IP address dan subnet mask dapat diberikan secara otomatis menggunakan<br />
Dynamic Host Configuration Protocol atau diisi secara manual. DHCP berfungsi<br />
untuk memberikan IP address secara otomatis pada komputer yang<br />
menggunakan protokol TCP/IP. DHCP bekerja dengan relasi client-server,<br />
dimana DHCP server menyediakan suatu kelompok IP address yang dapat<br />
diberikan pada DHCP client. Dalam memberikan IP address ini, DHCP hanya meminjamkan IP address tersebut. Jadi pemberian IP address ini berlangsung<br />
secara dinamis.<br />
4. Kelebihan kabel coaxial dalam sistem jaringan adalah kabel coaxial<br />
menyediakan perlindungan cukup baik dari cross talk ( disebabkan medan listrik<br />
dan fase signal) dan electical inteference (berasal dari petir, motor dan sistem<br />
radio) karena terdapat semacam pelindung logam/metal dalam kabel tersebut.<br />
Sehingga dapat digunakan dalam jangkauan yang lebih panjang.<br />
Memiliki jangkauan yang panjang mencapai 300 m dalam satu jaringan.<br />
Kelemahan kabel coaxial adalah signal melewati 2 arah dengan satu kabel<br />
kemungkinan terjadi collision (tabrakan data atau tercampurnya data) besar.<br />
Sedangkan kabel UTP keuntungannya adalah tidak terjadinya collision<br />
(tabrakan data atau tercampurnya data) tidak terjadi karena kabel data terpisah<br />
dan semua arus data ditangani oleh hub/switch.<br />
Kelemahan kabel UTP terjadinya interferensi listrik yang terdapat dari dua,<br />
empat atau lebih pasang (umumnya yang dipakai dalam jaringan adalah 4<br />
pasang / 8 kabel). Dalam kabel UTP timbul interferensi listris yang terdapat pada<br />
2 atau 4 pasang tersebut. Daya jangkau kabel UTP 100 m dalam satu sistem<br />
jaringan.<br />
5. Pengiriman data dengan model kabel lurus adalah data dikirimkan ke hub/switch<br />
baru dari hub dikembalikan. Pengiriman data oleh network adapter akan diterima<br />
sebagai signal pengiriman data oleh hub/switch dan penerima data di network<br />
adapter dan penerimaan data oleh hub/switch.<br />
Pengiriman dan penerimaan data kabel silang (crossover cable) dari komputer<br />
ke komputer<br />
Pengiriman data oleh network adapter komputer 1 akan diterima sebagai sinyal<br />
penerima di network adapter komputer 2 dan penerimaan data oleh network<br />
adapter komputer 1 adalah merupakan pengiriman data oleh network adapter<br />
komputer 2.<br />
6. Setting konfigurasi komputer client terdapat perbedaan<br />
Letak perbedaannya terdapat pada pengisian computer name dan pada IP<br />
Addressnya. Jika terjadi kesamaan nama akan mempersulit kita dalam<br />
pengenalan komputer mana yang kita hubungi jika namanya sama. Jika terjadi<br />
kesamaan pada IP Address maka dapat menyebabkan terjadinya perebutan<br />
alamat yang menyebabkan keduanya sama-sama tidak dapat mengakses sistemJARINGANhttp://www.blogger.com/profile/03291222555813618777noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1047617107772324770.post-49241600434587299302011-01-10T05:19:00.000-08:002011-01-10T05:19:03.904-08:00Instalasi dan Konfigurasi Router Menggunakan MikrotikLangkah pertama anda membuka aplikasi winbox. Kemudian anda klik tanda ( ... ) di sebelah kanan kotak Connect to untuk mendapatkan identitas mac address, ip address yang digunakan oleh pc yang telah anda install mikrotik, untuk lebih mudahnya anda connect dengan mac address dengan mengklik mac address yang akan muncul pada saat anda mengklik tanda (...) kemudian anda klik Connect<br />
<br />
<br />
Setelah anda masuk pada winbox, yang perlu anda konfigurasi terlebih dahulu yaitu ip address. Caranya anda klik menu IP kemudian anda pilih addresess.<br />
<br />
<br />
Setelah itu anda klik tanda + untuk menambah / membuat ip address. pada kotak address anda isikan ip yang anda gunakan di mikrotik anda dengan memberikan type subnet masknya yang akan anda gunakan, kemudian pada kotak interface anda atur sesuai dengan kebutuhan anda. ( disini saya menggunakan ip 10.10.10.11/8 untuk dijadikan sebagai router, dan interfaceny menggunakan eth1 ) setelah itu anda pilih apply dan ok. Apabila anda ingin memberikan keterangan pada setiap ip address yang anda buat anda bisa mengklik menu comment.<br />
<br />
Jika anda ingin memberi ip address lagi pada interface lainnya, anda klik tanda + kembali untuk menambah / membuat ip address. pada kotak address anda isikan ip yang anda gunakan di mikrotik anda dengan memberikan type subnet masknya yang akan anda gunakan, kemudian pada kotak interface anda atur sesuai dengan kebutuhan anda. ( disini saya menggunakan ip 172.17.0.1/16 untuk dijadikan sebagai ip client, dan interfaceny menggunakan eth2 ) setelah itu anda pilih apply dan ok. Apabila anda ingin memberikan keterangan pada setiap ip address yang anda buat anda bisa mengklik menu comment.<br />
<br />
<br />
Setelah anda selesai memberikan ip pada masing-masing interface, anda klik menu IP kemudian pilih routes. Disini anda klik tanda + untuk membuat default gateway . kemudian anda klik kotak gateway dan anda isikan ip address yang akan digunakan sebagai default gateway nya. (disini saya memberi ip 10.10.10.1 sebagai gateway yang digunakan oleh mikrotik saya ). Kemudian pilih OK<br />
<br />
<br />
Setelah itu, klik menu IP kemudian anda pilih DNS. Disini anda pilih settings kemudian pada kotak Servers anda isikan DNS yang anda gunakan ( disini saya menggunakan ip DNS 10.10.10.2 dan 10.210.254.2 ) untuk menambah satu kotak lagi anda klik tanda panah bawah disebelah kanan kotak servers . kemudian anda klik OK.<br />
<br />
<br />
Setelah selesai, klik menu IP dan anda pilih firewall. Disini anda masuk menu mangle terlebih dahulu, dan anda klik tanda + untuk mendaftarkan ip address yang akan anda routing. Pada kotak src. Address anda isikan ip yang akan anda daftarkan untuk bisa dihubungkan ke jaringan luar. ( sebagai contoh disini saya menggunakan ip 172.17.0.2 yaitu ip hotpsot agar bisa terhubung ke jaringan luar ).<br />
<br />
<br />
Kemudian anda pilih menu Action, disini pada kotak action anda pilih mark routing, kemudian pada kotak new routing mark anda beri keterangan untuk mempermudah pengaturan ( disini saya mengunakan router-2 pada kotak new routing mark nya ). Jangan lupa hilangkan tanda centang pada passtrough. Setelah itu anda klik ok.<br />
<br />
<br />
Lakukan langkah-langkah diatas sebanyak client yang ada<br />
Setelah itu anda masuk menu NAT di sebelah kiri Menu Mangle. Disini anda klik tanda + untuk membuat NAT nya, kemudian pada tab general pada kotak Src. Address ketik no ip yang akan anda gunakan ( sebagai contoh kami menggunakan ip 172.17.0.2 sebagai ip untuk hotspot ), setelah itu pada kotak Out Interface pilih ether 1. Setelah itu pada tab Action anda pilih Masquerade, kemudian klik Apply, lalu OK.<br />
<br />
<br />
<br />
Lakukan langkah-langkah di atas sebanyak client yang ada<br />
Setelah anda selesai konfigurasi di menu firewall nya, anda masuk pada menu Queue<br />
Di menu ini fungsinya untuk melimit bandwith yang akan anda berikan kepada client anda. Untuk membuatnya anda tekan tanda + kemudian pada kotak Name anda isikan nama client anda, pada kotak target address isikan ip yang akan anda berikan kepada client untuk dilimit bandwicth nya. Pada kotak max limit untuk target upload dan target downloadnya anda setting sesuai dengan kebutuhan anda. Kemudian pada kotak burst limit, kotak burst treehold, burst time, time anda isikan sesuai dengan kebutuhan anda. ( disini untuk max limit target upload dan target downloadnya nya saya menggunakan 256k dan 256k , untuk burst limit dan burst treeholdnya saya memberikan 512k dan 512k, burst time nya saya memberikan 20 dan 20 s, untuk time nya saya memberikan default 00:00:00 dan 1d 00:00:00) kemudian anda pilih OK<br />
<br />
<br />
Lakukan langkah-langkah seperti di atas sesuai dengan banyaknya client yang akan anda limit bandwitch nya,<br />
Setelah selesai anda membuat limit bandwitchnya, anda masuk menu tools kemudian anda pilih graphing<br />
Disini anda masuk menu queue rules, anda klik tanda + untuk membuat graphing monitoringnya kemudian pada kotak simple queue anda pilih nama client yang akan anda tampilkan pemakaian bandwitchnya dan pada kotak allow address anda isikan hanya ip address client yang akan melihat monitoring bandwitch dirinya sendiri. ( di sini saya menggunakan type all pada kotak simple queue dan saya memberikan ip address saya sendiri untuk bisa melihat pemakaian bandwitch semua client ) setelah itu anda klik ok. Lakukan langkah-langkah diatas sebanyak client yang anda miliki untuk bisa memonitoring pemakaian badwitchnya sendiri-sendiri.<br />
<br />
<br />
Setelah itu anda masuk menu interface rules, disini anda klik tanda + untuk membuat graphing<br />
interfacenya, pada kotak interface nya anda pilih all, dan untuk kotak allow addressnya, anda isikan ip address yang anda gunakan sendiri. Kemudian anda pilih okJARINGANhttp://www.blogger.com/profile/03291222555813618777noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1047617107772324770.post-90808688866872708452011-01-08T21:48:00.000-08:002011-01-08T21:48:59.461-08:00Menginstalasi dan Mengkonfigurasi Router<span style="font-size: large;">Menginstalasi dan Mengkonfigurasi Router</span><br />
Admin on Sun Jun 13, 2010 6:47 pm <br />
Berbagai solusi alternatif sambungan ke Internet telah di gunakan banyak orang mulai dari PC-modem dial-up, leased line via Telkom, VSAT semua mempunyai kendala (terutama biaya) pada akses Internet berkecepatan tinggi. Dengan mahalnya solusi kecepatan tinggi yang diberikan maka solusi wireless menjadi menarik karena ternyata memberikan solusi yang relatif murah untuk akses data kecepatan tinggi. Pada prinsip-nya ada dua (2) solusi utama, yaitu:<br />
<br />
• Teknologi Satelit untuk jarak jauh – contohnya adalah MELESAT, PalapaNet & TurboNet yang paling murah & masih masuk ke kelas DirectPC.<br />
• Teknologi CDMA / WaveLAN untuk jarak pendek 5-10 km.<br />
<br />
Pada kesempatan ini kami akan membahas teknik menginstalasi router WaveLAN yang murah agar dapat mengkaitkan sebuah LAN ke jaringan Internet. Router WaveLAN built-up dapat dibeli dari beberapa perusahaan di Indonesia maupun langsung dari Amerika Serikat seharga sekitar US$3000-an per buahnya. Mahal sekali memang, oleh karena itu akal-akalan perlu kita lakukan untuk menekan harga supaya menjadi sangat murah sekitar Rp. 20-an juta sepasang (satu link). Rekan-rekan yang aktif mengusahakan router WaveLAN yang murah ini terutama di motori oleh aulia@wahid.com dan AI3-ITB (dedi@ai3.itb.ac.id).<br />
<br />
Perlu di camkan disini bahwa ijin penggunaan frekuensi harus di mintakan ke DITJEN POSTEL, karena sampai saat ini belum dibebaskan penggunaan frekuensi di alokasi frekuensi data kecepatan tinggi ini untuk digunakan secara bebas. Adapun alokasi frekuensi yang perlu dimintakan ijin-nya adalah band 2.4GHz umumnya. Walaupun beberapa peralatan WaveLAN yang baru juga menggunakan band-band lain seperti 5.8GHz, 10GHz maupun 915MHz (yang dilarang digunakan di Indonesia). Biaya sewa frekuensi-nya harus di check ke http://www.postel.go.id – tapi rasanya sekitar Rp. 2 juta / tahun (masih lebih murah daripada berlangganan Telkom).<br />
<br />
Pada kesempatan ini penulis mencoba untuk memberi sedikit gambaran penyambungan Internet melalui radio WaveLAN (2.4GHz) dan teknik membuat router mengggunakan WaveLAN tsb.<br />
<br />
Perlu diketahui bahwa ada beberapa jenis card WaveLAN yang banyak beredar di pasaran. Salah satu yang banyak beredar saat ini berbentuk PCMCIA seperti WavePOINT II yang biasanya digunakan dalam konfigurasi LAN bridge tanpa kabel. Dengan WavePOINT II orang di kantor dapat berjalan-jalan / mobile menggunakan laptop-nya tanpa perlu pusing dengan mencari colokan LAN. Dengan perangkat lunak yang sesuai maka card WaveLAN tsb bisa di aktifkan dengan baik. Pada gambar tampak card WavePOINT II PCMCIA yang dimaksud.<br />
<br />
Jenis lain yang saat ini banyak digunakan untuk sambungan dedikated antar Warnet maupun lembaga pendidikan ke Internet adalah jenis gabungan antara card PCMCIA dengan dudukan untuk ke bus ISA di motherboard PC. Jenis ini yang banyak digunakan di ITB untuk menyambungkan berbagai universitas / instansi ke Internet.<br />
<br />
Gambaran umum topologi penyambungan dua buah LAN melalui perangkat WaveLAN ini dapat dilihat pada gambar. WaveLAN berfungsi sebagai saluran jarak jauh antara ke dua LAN yang akan di sambungkan tersebut. Jarak tempuh peralatan WaveLAN ini sekitar 5-10 km harus line-of-sight artinya tidak boleh ada halangan fisik diantara ke dua antenna WaveLAN tsb. Jika ada gedung atau gunung ya di jamin halal komunikasi tidak akan terjadi karena kita bekerja pada frekuensi 2.4GHz di Microwave band. Tampak pada gambar yang lain tumpukan antenna WaveLAN yang ada di atap salah gedung di ITB untuk menyambungkan ke banyak institusi di sekitarnya. Teknik mengarahkan antenna merupakan seni tersendiri apalagi pada jarak jauh 5-10 km yang kadang-kadang cukup sulit untuk melihat ujung lawan bicaranya. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah peralatan arrester (anti petir) seperti tampak pada gambar HARUS dipasang antara Card WaveLAN dan antenna agar peralatan kita aman dari imbas maupun sambaran langsung dari Petir. Arrester adalah investasi yang menguntungkan dibandingkan memberikan mangsa card wavelan kita ke petir.<br />
<br />
Instalasi router WaveLAN<br />
WaveLAN di dukung oleh banyak sistem operasi seperti WindowsNT, FreeBSD & Linux untuk beroperasi sebagai router. Ada cukup banyak informasi di Internet yang memungkinkan kita menjalankan PC sebagai gateway / router wavelan. Yang perlu dilakukan adalah menginstall Linux / FreeBSD di komputer anda yang ingin dijadikan router, kemudian menginstall driver yang sesuai dengan card wavelan yang kita gunakan untuk sambungan ke Internet. Saya yakin bahasa Inggris bukan masalah bagi sebagian besar pembaca maka beberapa situs di Internet yang membawa informasi tentang WaveLAN ini antara lain adalah:<br />
<br />
• http://www.hpl.hp.com/personal/Jean_Tourrilhes/Linux/Linux.Wireless.Overview.html – yang berisi tutorial & overview tentang teknologi wireless Internet di Linux.<br />
• http://www.fasta.fh-dortmund.de/users/andy/wvlan/ – Web milik andy yang berisi perangkat lunak driver WaveLAN untuk di Linux untuk kernel versi 2.3.x.<br />
• Halaman Web milik Jean Tourrilhes yang berisi tentang Linux & Wireless LAN pada http://www.hpl.hp.com/personal/Jean_Tourrilhes/Linux/. Anda hampir dapat dipasti akan menemukan banyak sekali informasi tentang Linux & WaveLAN di sini.<br />
• Kumpulan driver PCMCIA di Linux yang dikumpulkan oleh David Hind pada http://pcmcia.sourceforge.org/.<br />
• Informasi yang sangat baik tentang WaveLAN/IEE di Linux oleh Harald Roelle di http://www.roelle.com/wvlanPPC/.<br />
• Web milik Justin Seger yang memelihara WaveLAN/PCMCIA driver di http://www.media.mit.edu/~jseger/wavelan.html<br />
<br />
Beberapa Frequently Asked Questions (FAQ) & file HOWTO yang mungkin akan membantu kita dapat mengembangkan WaveLAN menggunakan Linux dapat dilihat di:<br />
<br />
• http://linux.grmbl.be/wlan/ – merupakan FAQ yang dimaintain oleh Dries Buytaert.<br />
• http://www.rage.net/wireless/wireless-howto.html – merupakan keterangan cara menggunakan WaveLAN di Linux.<br />
• http://www.qsl.net/n9zia/ – menjelaskan cara mengkaitkan jaringan dari rumah ke rumah menggunakan WaveLAN.<br />
<br />
Pada kesempatan ini kami ingin menjelaskan pengalaman kami di ITB dalam menginstalasi banyak router WaveLAN menggunakan FreeBSD dengan konfigurasi minimal komputer PC 486, RAM 8Mbyte dan harddisk paling sedikit 200Mbyte. Selanjutkan akan di terangkan setup kernel FreeBSD agar dapat mensupport card WaveLAN.<br />
Instalasi FreeBSD untuk mendukung WaveLAN<br />
Setelah PC router anda di install FreeBSD minimal versi 3.0 ke atas, masuklah sebagai root. FreeBSD versi 3.0 keatas akan mengenai WaveLAN dan di kenal sebagai device “wi”. Oleh karena itu kita perlu mengkonfigurasi kernel FreeBSD 3.0 ini agar mengenali device “wi” caranya adalah<br />
<br />
# cd /sys/i386/conf<br />
<br />
copykan konfigurasi GENERIC-nya ke WAVELAN agar konfigurasi GENERIC bisa di recover jika ada hal-hal yang lupa di kemudian hari.<br />
<br />
# cp GENERIC WAVELAN<br />
<br />
Mari kita edit file WAVELAN cari baris seperti dibawah ini “PCCARD (PCMCIA) support” – kemudian di hilangkan tanda pagar (#)-nya dan di tambahkan satu baris yaitu device wi0 at isa? port? net irq? seperti tampak di bawah ini.<br />
<br />
# PCCARD (PCMCIA) support<br />
controller card0<br />
device pcic0 at card?<br />
device pcic1 at card?<br />
device wi0 at isa? port? net irq?<br />
<br />
Kemudian cari baris PCCARD NIC drivers dan tutup semua device ze0 dan zp0 menggunakan tanpa pagar (#) seperti di bawah ini.<br />
<br />
# PCCARD NIC drivers.<br />
# ze and zp take over the pcic and cannot coexist with generic pccard<br />
# support, nor the ed and ep drivers they replace.<br />
#device ze0 at isa? port 0×300 net irq 10 iomem 0xd8000<br />
#device zp0 at isa? port 0×300 net irq 10 iomem 0xd8000<br />
<br />
Jangan lupa mengedit juga card-card yang lain seperti card ethernet / LAN card agar sesuai dengan setting port & IRQ yang digunakan.<br />
<br />
Setelah semua beres di edit, kita mulai mengcompile kernel baru untuk router FreeBSD dengan perintah<br />
<br />
# config WAVELAN<br />
# cd ../../compile/WAVELAN<br />
<br />
compile konfigurasi WAVELAN dengan perintah<br />
<br />
# make depend && make && make install<br />
<br />
Selanjutnya kita perlu meminum kopi & ngobrol sambil menunggu komputer menyelesaikan semua pekerjaan. Setelah selesai router WaveLAN FreeBSD yang baru kita reboot.<br />
Konfigurasi Router<br />
Setelah kernel dibuat dengan baik, maka selanjutnya kita perlu melakukan konfigurasi beberapa file terutama di /etc untuk mengkonfigurasi card WaveLAN pada router tsb. Kami sarankan juga untuk membaca buku-buku tentang TCP/IP untuk mengerti teknik-teknik routing di jaringan Internet. Buka file di directory /etc tsb<br />
<br />
# cd /etc/defaults<br />
# vi rc.conf<br />
<br />
di sini kami contohkan menggunakan vi editor, tentunya boleh-boleh saja menggunakan ee atau pico dll. Aktifkan baris file yang menunjukan PC card seperti di bawah ini<br />
<br />
pccard_enable=”YES” # Set to YES if you want to configure PCCARD devices.<br />
pccard_mem=”OPEN” # If pccard_enable=YES, this is card memory address.<br />
pccard_ifconfig=”YES” # Specialized pccard ethernet configuration (or NO).<br />
<br />
Aktifkan sarana untuk routing melalui PC FreeBSD router yang kita install dengan cara menset.<br />
<br />
gateway_enable=”YES” # Set to YES if this host will be a gateway.<br />
router_enable=”YES” # Set to YES to enable a routing daemon.<br />
router=”/usr/local/sbin/gated” # Name of routing daemon to use.<br />
router_flags=”" # Flags for routing daemon.<br />
<br />
Kembali ke direktori /etc. Selanjutnya kita perlu menset IP address card ethernet melalui perintah ifconfig dan routing melalui ethernet dll. yang ada dalam file /etc/rc.conf. Perlu diketahui bahwa file /etc/rc.conf berbeda dengan /etc/defaults/rc.conf, file /etc/rc.conf selain untuk menset IP address card Ethernet juga digunakan untuk menset sarana lainnya seperti mouse, routing, dll. Akan tetapi interface wavelan “wi0” tidak perlu di set di /etc/rc.conf karena setting device / interface wavelan “wi0” dilakukan pada file /etc/pccard.conf.defaults. Setelah selesai mengedit /etc/rc.conf. Copykan file pccard.conf.default menjadi pccard.conf dengan perintah<br />
<br />
# cp pccard.conf.default pccard.conf<br />
<br />
Masukan IP address card WaveLAN ke file /etc/pccard.conf, kemudian edit seperti dibawah ini<br />
<br />
# $FreeBSD: src/etc/pccard.conf.sample,v 1.24.2.15 1999/11/16 17:48:38 roger Exp<br />
$<br />
# Generally available IO ports<br />
io 0×240-0×360<br />
# Generally available IRQs (Built-in sound-card owners remove 5)<br />
irq 3 5 10 11 13 15<br />
# Available memory slots<br />
# Configurasi ini jangan di rubah,….!!!<br />
# – Dedi -<br />
#memory 0xd8000 96k<br />
memory 0xd0000 96k<br />
<br />
# Lucent WaveLAN/IEEE<br />
card “Lucent Technologies” “WaveLAN/IEEE”<br />
config 0×1 “wi0″ 11<br />
insert echo WaveLAN/IEEE inserted<br />
insert /etc/pccard_ether wi0<br />
insert /sbin/ifconfig wi0 167.205.207.58 netmask 255.255.255.248<br />
insert /usr/local/sbin/gated<br />
remove echo WaveLAN/IEEE removed<br />
remove /sbin/ifconfig wi0 delete<br />
<br />
Mencoba Operasi Card WaveLAN IEEE 802.11<br />
Setelah setting pccard.conf selesai & PC router FreeBSD telah di reboot kembali, masukan PC Card WaveLAN IEEE 802.11 pada PC anda kemudian nyalakan PC tsb. Tinggal kita perhatikan available memory slots yang digunakan oleh PC card WaveLAN tsb. Jika sesuai maka FreeBSD akan langsung mengenali-nya dengan demikian maka anda selesai & sukses, apabila tidak dikenali maka coba di ganti setting pada pccard.conf entry<br />
<br />
memory 0xd0000 96k<br />
<br />
Yang tampaknya tidak cocok, di ganti dengan<br />
<br />
memory 0xd8000 96k<br />
<br />
Jangan lupa di sesuaikan IRQ agar sesuai dengan port IRQ pada card WaveLAN dan juga ROMBIOS port IRQ yang menunjukan card tersebut harus dibuka. Biasanya setelah kita compile kernel-nya tadi, FreeBSD akan mencari sendiri memory slot-nya.<br />
<br />
Beberapa perintah dalam FreeBSD untuk mengedit setting pada card WaveLAN 802.11 ini adalah<br />
<br />
# wicontrol<br />
# pccardd (untuk mengaktifkan sebuah card waveLAN)<br />
<br />
Untuk melihat parameter card WaveLAN, perintah wicontrol –I wi0 dapat kita gunakan dengan contoh dibawah ini<br />
<br />
root:/data/login/dedi<br />
wavelan-itb >> wicontrol -i wi0<br />
NIC serial number: [ 98UT11330552 ]<br />
Station name: [ FreeBSD WaveLAN/IEEE node ]<br />
SSID for IBSS creation: [ FreeBSD IBSS ]<br />
Current netname (SSID): [ FreeBSD IBSS ]<br />
Desired netname (SSID): [ ANY ]<br />
Current BSSID: [ 00:00:00:00:00:00 ]<br />
Channel list: [ 2047 ]<br />
IBSS channel: [ 3 ]<br />
Current channel: [ 3 ]<br />
Comms quality/signal/noise: [ 0 27 27 ]<br />
Promiscuous mode: [ Off ]<br />
Port type (1=BSS, 3=ad-hoc): [ 3 ]<br />
MAC address: [ 00:60:1d:03:8d:eb ]<br />
TX rate: [ 3 ]<br />
RTS/CTS handshake threshold: [ 2347 ]<br />
Create IBSS: [ Off ]<br />
Access point density: [ 1 ]<br />
Power Mgmt (1=on, 0=off): [ 0 ]<br />
Max sleep time: [ 100 ]JARINGANhttp://www.blogger.com/profile/03291222555813618777noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1047617107772324770.post-55895152921916013082011-01-08T21:08:00.000-08:002011-01-08T21:08:00.957-08:00MENDIAGNOSIS PERMASALAHAN PERANGKAT YANG TERSAMBUNG JARINGAN LUAS (WAN)MENDIAGNOSIS PERMASALAHAN PERANGKAT YANG TERSAMBUNG JARINGAN LUAS (WAN)<br />
Mendiagnosis permasalahan yang tersambung jaringan luar atau wireless merupakan pekerjaan yang harus dilakukan oleh administrator jaringan. Pekerjaan ini memerlukan ketelitian dan kesabaran yang tinggi agar di dapat hasil yang baik.<br />
Komputer yang terhubung jaringan luas sering sekali mengalami kerusakan baik dari sisi hardware maupun software. Hal ini disebabkan oleh banyaknya pengguna frekuensi atau gelombang 2,4MHz gejala dalam dan komputer yang terhubung dalam sistem jaringan berbasis luas (wireless) atau WAN.<br />
<br />
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan adalah:<br />
<br />
1.) Tegangan Listrik : dapat menyebabkan gangguan apabila tegangan yang digunakan tidak stabil,sering terjadi naik dan turun, mati mendadak dari sumber PLN, perangkat wireless yang sering kita gunakan sering mati mendadak karena sumber listrik mati dapat menyebabkan perangkat wireless yang digunakan akan cepat rusak, sehingga akan mempengaruhi jaringan apabila terjadi kerusakan pada wireless atau radio workstation maupun di router server.<br />
<br />
2.) Mati atau tidak berfungsinya komponen pada perangkat wireless dan pendukung.<br />
Perangkat wireless disebabkan oleh gangguan petir terjadi karena faktor alam dan petir disaat cuaca hujan dan dingin kencang yang menyebabkan perangkat akan terbakar,juga pemakaian terlalu lama tanpa perawatan.<br />
<br />
3.) Perangkat Software : dapat terjadi di PC client atau server,gangguan ini disebabkan oleh tidak jalannya aplikasi wireless,konflik IP, tidak jalannya proses proxy server pada server solusinya adalah admin harus menguasai standart server dan client.<br />
<br />
=> Perangkat vital yang harus dimiliki untuk membangun sebuah jaringan berbasis luas beserta fungsinya:<br />
<br />
a. Antena Grid 2,4 atau Omni 19 dbi<br />
fungsi: dimana antena ini adalah menerima dan mengirim signal data dengan sistem gelombang radio 2,4MHz. Dimana data tersebut bisa dalam bentuk intranet atau internet.<br />
<br />
b. Radio Outdoor / indoor<br />
fungsi: menghubungkan proses input/output frekuensi 2,4MHz ke Ethernet Card (ETHO) atau komputer.<br />
<br />
c. HUB/Switch<br />
fungsi: sebagai terminal / pembagi sinyal data bagi kartu jaringan (Network Card).<br />
<br />
d. Wireless Router<br />
fungsi: menjadi switch / HUB dan sebagai radio indoor dimana menhubungkan frekuensi 2,4MHz ke DC.<br />
<br />
e.Kabel dan Konektor<br />
fungsi: sebagai media penghubung antara komputer client dengan komputer client yang lain atau dengan peralatan lain yang di gunakan untuk membentuk jaringan.<br />
<br />
<br />
Dalam jaringan wireless perlu dilakukan perawatan jangka waktunya se-bulan jika tidak ada perawatan maka perangkat wireless akan cepat rusak dan dapat mati total.JARINGANhttp://www.blogger.com/profile/03291222555813618777noreply@blogger.com0