Senin, 17 Januari 2011

CONTOH SOAL SOAL

A.  MENDIAGNOSIS PERMASALAHAN PADA WAN

1 SEBUTKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA PERMASALAHAN PADA WAN?
2 APA PENYEBAB GANGGUAN PADA FAKTOR PERANGKAT SOFTWARE???
3 SOLUSI APA YANG HARUS DILAKUKAN JIKA GANGGUAN PADA PERANGKAT SOF WARE??
4 APA YANG MEMPENGARUHI PERMASALAHAN PADA TEGANGAN LISTRIK??
5 APA PENYEBAB MATI ATAU TIDAK BERFUNGSINYA KOMPONEN PADA PERANGKAT WIRELESS

B.INSTALLASI PERANGKAT JARINGAN WAN

1 APA YANG HARUS DILAKUKAN SEBELUM MENGINSTALLASI PERANGKAT JARINGAN WAN??
2 ALAT-ALT APA YANG DIBUTUHKAN UNTUK MEMBANGGUN WIRELESS??
3 APA YANG DIMAKSUT JARINGAN HYBRID???
4 APA KEUNTUNGGAN PENGGUNAAN ACCES POINT?
5 LANGKAH-LANGKAH YANG DI BUTUHKAN UNTUK SISTEM AD-HOC ?





C.CARA MENGGINSTALL DAN MENKONFIGURASI ROUTER




1 SABUNGKAN KEMANA (ether2-192.168.10.1/24)?
2 SEBUTKAN 2 ETHERNET CARD ?
3 APA SINGKATAN DARI NAT?
4 SABUNGKAN KEMANA (ether1-192.168.1.2/24)?
5 APA SINGKATAN DARI DHCP?





D.Menginstalasi Sistem Operasi Jaringan Berbasis GUI (Graphical User Interface)

1 APA SINGKATAN DARI GNU/GPL?
2 APA PENGERTIAN SISTEM OPERASI SECARA UMUM?
3 SEBUTKAN SO DARI MICROSOFT WINDOWS SERIES?
4 SIAPA YANG PERTAMA KALI MENGGEMBANGKAN SISTEM OPERASI JARINGAN LINUX?
5 APA YANG DIMAKSUT SISTEM OPERASI?


E..MELAKUKAN PERBAIKAN ATAU SETTING ULANG KONEKSI JARINGAN.

1 APA YANG DIMAKSUT TOPOLOGI STAR ?
2 APA KARAKTERISSTIK TOPOLOGI BUS?
3 SEBUTKAN ALAT YANG DIBUTUHKAN UNTUK JARINGAN TOPOLOGI BUS ?
4 KABEL APA YANG DIGUNAKAN UNTUK TOPOLOGI BUS ?
5 SEBUTKAN KARAKTERISSTIK TOPOLOGI STAR ?

Selasa, 11 Januari 2011

Instalasi SO berbasis GUI dan CLI

Proses instalasi yang dipilih di sini menggunakan metoda dari CDROM
sebagai media penyimpan file master instalasi. Untuk dapat
melakukan instalasi sistem operasi Linux Redhat 9 dari CD-ROM,
langkah pertama yang dilakukan adalah mengatur BIOS agar booting
dari CD-ROM.
Untuk melakukan pengaturan BIOS tekan tombol [DELETE] pada saat
komputer pertama kali booting
Pilihlah menu Advanced BIOS Features sehingga akan muncul tampilan
Pilihlah urutan booting komputer yang pertama kali dari CDROM
Setelah melakukan setting BIOS masukkan CD #1 Master Linux Redhat
9 lalu komputer di restart sehingga komputer akan booting dari CDROM
Dalam menu ini ada 3 pilihan yaitu mode instalasi dengan GUI atau
instalasi berbasis text atau option 3. Untuk melakukan proses instalasi
berbasis text pilihlah menu kedua dengan menuliskan Linux text lalu
tekan tombol <ENTER>
Setelah memilih pilihan kedua yaitu mode text, maka akan dibawa ke
menu instalasi Redhat 9 untuk melakukan pengecekan CD master
instalasi yang akan digunakan sebagai master instalasi. Untuk
melakukan pengecekan CD master dapat dipilih menu OK. Jika CD
Master instalasi Redhat 9 dalam keadaan baik dapat dapat dipilih
SKIP.
Jika memilih OK maka sistem akan melakukan pengecekan CD Master
instalasi apakah masih baik atau ada kerusakan. Proses pengecekan
memerlukan waktu yang cukup lama tergantung pada kecepatan baca
CDROM untuk itu proses pengecekan CD master ini dapat dilewati
sehingga akan mempercepat proses instalasi.

Setelah selesai melakukan pengecekan atau melewati menu
pengecekan CD
Dalam menu ini hanya ada satu pilihan yaitu OK sehingga harus dipilih
dengan menekan tombol <ENTER>
Pilih salah satu bahasa yang anda kuasai untuk melakukan proses
instalasi. Sebagai default adalah bahasa Inggris.
Sistem instalasi akan mendeteksi mouse yang digunakan sesuai
dengan yang digunakan. Kebetulan pada saat instalasi digunakan
mouse PS/2 scroll sehingga akan muncul seperti tampilan di atas.

Instalasi Redhat Linux 9 menyediakan 4 pilihan jenis instalasi yaitu
sebagai Personal Komputer, sebagai Workstation, Sebagai Server atau
Custom. Untuk sistem operasi jaringan maka pilihlah sebagai server
Dalam instalasi Redhat Linux 9, diperlukan partisi hardisk minimal
menjadi 2 yaitu untuk /root dan swap. Untuk membuat partisi dapat
dilakukan secara otomatik maupun manual.
Jika hardisk yang digunakan sudah mempunyai partisi dengan format
lain seperti Fat 16 untuk Windows 97, Fat 32 untuk win 98, ME atau
NTFS untuk Win XP, 2000 dan NT, maka anda dapat mempertahankan
partisi sebelumnya dengan memilih pilihan Keep all partition and
use existing free space.
Pilihan Remove all partition on this system akan menghapus
semua partisi dalam hardisk sehingga semua data akan hilang. Jika
hardisk yang digunakan untuk melakukan instalasi masih kosong
sebaiknya pilih menu ini.
Jika mengalami proses pembuatan partisi hardisk mengalami
kegagalan, maka dapat dilakukan pengulangan proses partisi dengan
kembali ke menu sebelumnya. Proses partisi hardisk dapat dilakukan secara manual dengan fasilitas
disk druid seperti pada gambar di atas. Dengan Disk Druid ini dapat
dibuat partisi sesuai dengan kebutuhan. Untuk membuat partisi baru pilih menu [NEW], untuk
mengubah format partisi pilihlah [EDIT], dan untuk menghapus partisi
yang sudah ada pilih [DELETE].
Setelah anda melakukan proses partisi hardisk maka hasilnya akan
terlihat seperti gambar di atas yang minimal terdiri dari 2 partisi utama
yaitu /root dan swap. Dalam instalasi sistem operasi berbasis Linux
biasanya digunakan partisi yang cukup banyak yaitu /root, /boot,
/home, /var, /usr dan swap.
Setelah proses partisi selesai dilakukan baik secara otomatis maupun
manual, maka proses selanjutnya adalah pemilihan Boot Loader. Boot loader merupakan software yang pertama kali dijalankan ketika
komputer pertama kali dinyalakan. Software ini berfungsi pada saat
loading dan transfer control untuk mengoperasikan sistem kernel
software.
Pengaturan boot loader mempunyai peranan yang penting jika
komputer yang akan diinstal mempunyai sistem operasi lain maka
dapat dipilih sistem operasi mana yang akan digunakan.
Redhat 9 menyediakan dua software boot loader yaitu GRUB dan LILO.Sistem operasi Redhat Linux memerlukan setting konfigurasi jaringan.
Program instalasi secara otomatis akan mendeteksi jenis network
device yang sesuai. Selanjutnya masukkan alamat IP dan netmask.
Contoh penomoran IP Address adalah 192.168.10.100
Sedangkan untuk Subnetmask 255.255.255.0
Pengaturan IP Address dan Subnet Mask harus disesuaikan dengan
konfigurasi LAN yang dibangun agar masing-masing komputer dapat
bekerja dengan baik.


Konfigurasi Fire Wall
Untuk meningkatkan keamanan komputer pada network, Redhat Linux
menyediakan Firewall Protection. Kita dapat memilih tingkat keamanan
yang diiginkan

Di sini disediakan 3 tingkat keamanan yaitu
 High
Tingkat keamanan ini hanya membolehkan koneksi sesuai dengan
defult setting sehingga hanya dapat melakukan koneksi dengan
DNS replies dan DHCP
 Medium
Tingkat mediium memberikan batasan-batasan koneksi terhadap
source tertentu dalam sistem.
 No Firewall
Pemilihan tingkat keamanan No Firewall dapat dilakukan jika yakin
bahwa sistem berada dalam jaringan yang dapat dipercaya.

Pengaturan Waktu
Pengaturan waktu harus dilakukan agar waktu yang ditunjukkan pada
komputer sesuai dengan tempat dimana komputer diletakkan.
Pengaturan User
Setelah proses instalasi maka akan muncul setting pasword root
(administrator jaringan). Pada proses ini diperlukan pengaturan
pasword root (administrator). Proses ini sangat penting di dalam
sistem operasi jaringan karena hanya pada level inilah hak akses total
dapat dilakukan.Disamping root, dapat juga ditambahkan user yang dapat
menggunakan sistem ini dengan pasword sebagai user

Setelah password root ditentukan langkah berikutnya merupakan
proses pengkopian file-file yang diperlukan ke dalam hardisk sampai
proses instalasi selesai dengan ditandai tampilan yang menyatakan
bahwa proses instalasi telah selesai.

Melakukan Instalasi Perangkat Jaringan Berbasis Wan

Wide Area Network
Terdapat begitu banyak pilihan yang tersedia untuk
mengimplementasikan WAN yang bisa dibedakan berdasarkan
teknologi, kecepatan dan biaya yang dibutuhkan.perbedaan utama LAN dengan WAN adalah organisasi harus
berlangganan kepada penyedia jaringan dari perusahaan penyedia
jaringan yang ada.
Sebuah WAN menggunakan jalur data untuk membawa data menuju ke
internet dan menghubungkan lokasi–lokasi perusahaan yang terpisah–
pisah. Telepon dan layanan data yang paling banyak digunakan pada
WAN.
Perangkat pada pelanggan disebut CPE (Customer Premises
Equipment). Pelanggan memiliki sendiri atau menyewa dari service
provider. Kabel tembaga, serat optik atau wireless yang digunakan
untuk menghubungkan CPE ke sentral provider terdekat atau ke kantor
pusat dari service provider. Media ini sering disebut dengan local loop.
Perangkat yang meletakkan data ke local loop disebut DCE (Data
Circuit-terminating Equipment). Perangkat pelanggan yang melewatkan
data ke DCE disebut dengan DTE (Data Terminal Equipment).

Jalur WAN menyediakan berbagai macam kecepatan data yang diukur
dalam satuan kilobits per second. Dibawah ini berbagai teknologi WAN
dan kecepatan yang tersedia.

a. Perangkat WAN

WAN menghubungkan beberapa LAN melalui jalur komunikasi dari
service provider. Karena jalur komunikasi tidak bisa langsung
dimasukkan ke LAN maka diperlukan beberapa perangkat interface.
Perangkat–perangkat tersebut antara lain:
1) Router
LAN mengirimkan data ke Router, kemudian Router akan
menganalisa berdasarkan informasi alamat pada layer 3.
Kemudian Router akan meneruskan data tersebut ke interface
WAN yang sesuai berdasarkan routing table yang dimilikinya.
Router adalah perangkat jaringan yang aktif dan intelegent dan
dapat berpartisipasi dalam manajemen jaringan. Router mengatur
jaringan dengan menyediakan kontrol dinamis melalui sumber
daya dan mendukung tugas dan tujuan dari jaringan. Beberapa
tujuan tersebut antara lain konektivitas, perfomansi yang reliabel,
kontrol manajemen dan fleksibilitas.
2) CSU/DSU
Jalur komunikasi membutuhkan sinyal dengan format yang sesuai.
Untuk jalur digital, sebuah Channel Service Unit (CSU) dan Data
Service Unit (DSU) dibutuhkan. Keduanya sering digabung menjadi
sebuah perangkat yang disebut CSU/DSU.
3) Modem
Modem adalah sebuah perangkat dibutuhkan untuk
mempersiapkan data untuk transmisi melalui local loop. Modem
lebih dibutuhkan untuk jalur komunikasi analog dibandingkan
digital. Modem mengirim data melalui jalur telepon dengan
memodulasi dan demodulasi sinyal. Sinyal digital ditumpangkan
ke sinyal suara analog yang dimodulasi untuk ditransmisikan.

Pada sisi penerima sinyal analog dikembalikan menjadi sinyal
digital atau demodulasi

4) Communication Server
Communication Server mengkonsentrasikan komunikasi pengguna
dial-in dan remote akses ke LAN. Communication Server memiliki
beberapa interface analog dan digital serta mampu melayani
beberapa user sekaligus.

b. Standar WAN

WAN menggunakan OSI layer tetapi hanya fokus pada layer 1 dan
2. Standar WAN pada umumnya menggambarkan baik metode
pengiriman layer 1 dan kebutuhan layer 2, termasuk alamat fisik,
aliran data dan enkapsulasi. Dibawah ini adalah organisasi yang
mengatur standar WAN.
Protokol layer 1 menjelaskan bagaimana menyediakan secara
elektris, mekanis, operasi dan fungsi koneksi yang disediakan oleh
service provider.

Melakukan Perbaikan Dan Atau Setting Ulang Koneksi Jaringan

Persiapan untuk melakukan perbaikan konektifitas jaringan pada komputer client yang
bermasalah harus terlebih dahulu mengetahui peralatan-peralatan yang akan
digunakan dan dibutuhkan dalam jaringan tersebut. Selain peralatan dalam proses
perbaikan konektifitas kita juga harus mengetahui jenis topologi jaringan yang
digunakan oleh komputer client tersebut. Hal ini dilakukan agar dalam proses persiapan
dan proses perbaikan kita tidak menggunakan sistem trial and error yang berarti kita
hanya mencoba-coba saja tanpa mengetahui permasalahan yang dihadapi sebenarnya.
Pada pembahasan berikut akan membahas tentang persiapan perbaikan konektiftas
pada jaringan dengan topologi Bus dan Star. Alasan pembahasan hanya pada jaringan
dengan topologi Bus dan Star karena kedua jaringan paling bayak digunakan.
> Perbaikan Konektivitas pada Jaringan dengan Topologi Bus
Merupakan topologi fisik yang menggunakan kabel Coaxial dengan menggunakan TConnector
dengan terminator 50 ohm pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan
satu kabel yang kedua ujungnya ditutup serta sepanjang kabel terdapat node-node


· Merupakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel
terdapat node-node.
· Paling prevevalent karena sederhana dalam instalasi
· Signal merewati 2 arah dengan satu kabel kemungkinan terjadi collision
(tabrakan data atau tercampurnya data).
· Permasalahan terbesar jika terjadi putus atau longgar pada salah satu konektor
maka seluruh jaringan akan berhenti
Topologi Bus adalah jalur transmisi dimana signal diterima dan dikirim pada setiap
alat/device yang tersambung pada satu garis lurus (kabel), signal hanya akan ditangkap
oleh alat yang dituju, sedangkan alat lainnya yang bukan tujuan akan mengabaikan
signal tersebut/hanya akan dilewati signal.
Persiapan yang dilakukan adalah dengan mempersiapkan peralatannya. Peralatan
atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus adalah:
a) Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)
Sebuah kartu jarinagn (LAN Card) yang terpasang pada
slot ekspansi pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client)
sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat dari jenis
interface-nya pada PC terdapat dua jenis yakni PCI dan ISA.
b) Kabel dan konektor
Kabel yang digunakan untuk jaringan dengan
topologi Bus adalah menggunakan kabel coaxial. Kabel coaxial menyediakan
perlindungan cukup baik dari cross talk ( disebabkan medan listrik dan fase signal) dan
electical inteference (berasal dari petir, motor dan sistem radio) karena terdapat

 semacam pelindung logam/metal dalam kabel tersebut.
Jenis kabel coaxial diantaranya kabel TV (kabel Antena), thick coaxial dan thin coaxial
kecepatan transfer rate data maximum 10 mbps.
Kabel Coaxial atau kabel RG-58 atau kabel 10base2 (ten base two) memiliki jangkauan
antara 300 m dan dapat mencapai diatas 300m dengan menggunakan repeater. Untuk
dapat digunakan sebagai kabel jaringan harus memenuhi standar IEEE 802.3
10BASE2, dengan diameter rata-rata berkisar 5 mm dan biasanya berwarna gelap.
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi Bus adalah dengan menggunakan
konektor BNC. Konektor BNC ada 3 jenis yakni:
1. Konektor BNC Konektor BNC yang dipasangkan pada ujung-ujung kabel coaxial.
2. TerminatorBNC Konektor BNC dipasangkan pada ujung-ujung Jaringan dengan
Topologi Bus yang memiliki nilai hambatan 50 ohm.
3. TBNC Adalah konektor yang dihubungkan ke kartu jaringan (LAN Card) dan ke
Konektor BNC ataupun ke terminator untuk ujung jaringan.
> Perbaikan Konektivitas pada Jaringan dengan Topologi Star
Topologi Star adalah topologi setiap node
akan menuju node pusat/ sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat
baru menuju ke node tujuan. Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat karena
memudahkan untuk menambah, megurangi dan mendeteksi kerusakan jaringan yang
ada. Panjang kabel tidak harus sesuai (matching). Kerugian terjadi pada panjang kabel
yang dapat menyebabkan (loss effect) karena hukum konduksi, namun semua itu bisa
· Setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data mengalir
dari node ke central node dan kembali lagi.
· Mudah dikembangkan karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung
terhubung ke central node.
· Keunggulan jika terjadi kerusakan pada salah satu node maka hanya pada node
tersebut yang terganggu tanpa mengganggu jaringan lain
· Dapat digunakan kabel lower karena hanya menghandle satu traffic node dan
biasanya menggunakan kabel UTP.
Persiapan yang harus dilakukan adalah mempersiapkan peralatannya. Peralatan
atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus adalah:
1. Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)
Sebuah kartu jaringan (LAN Card) yang
terpasang pada slot ekspansi pada sebuah motherboard komputer server maupun
workstation (client) sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan.
Dilihat dari jenis interface-nya untuk jaringan menggunakan topologi star menggunakan
kartu jaringan jenis PCI.
2. Kabel dan Konektor
Kabel yang digunakan dalam Jaringan

dengan topologi star adalah UTP (Unshielded Twisted Pair). Merupakan sepasang
kabel yang dililit satu sama lain dengan tujuan mengurangi interferensi listrik yang
terdapat dari dua, empat atau lebih pasang (umumnya yang dipakai dalam jaringan
adalah 4 pasang / 8 kabel). UTP dapat mempunyai transfer rate 10 mbps sampai
dengan 100 mbps tetapi mempunyai jarak pendek yaitu maximum 100m. Umumya di
Indonesia warna kabel yang terlilit adalah (orangeputih orange), (hijau-putih hijau),
(coklat-putih coklat) dan (biruputih biru).
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi star dengan kabel UTP (Unshielded
Twisted Pair) yakni menggunakan konektor RJ 45 dan untuk mengepres kabel
menggunakan tang khusus yakni Cramping tools.
Memperbaiki Konektifitas Jaringan pada PC
Perbaikan konektifitas merupakan tindakan untuk memperbaiki atau menghubungkan
komputer client dengan komputer jaringan. Tindakan yang dilakukan adalah termasuk
pemasangan dan konfigurasi ulang perangkat yang diganti.
Pada pembahasan berikut akan membahas pada perbaikan konektifitas pada jaringan
dengan Topologi Bus dan Topologi Star. Hal ini dilakukan untuk lebih memperdalam
bahasan sesuai dengan kegiatan belajar yang pertama.
Tindakan perbaikan konektifitas jaringan melalui beberapa tahap yakni:
1) Pemasangan Kartu Jaringan (LAN Card) pada Motherboard
Pemasangan Kartu jaringan pada motherboar disesuaikan dengan kartu jaringan yang
dimiliki apakah menggunakan model ISA atau PCI. Kartu jaringan model ISA tidak
dapat dipasangkan pada slot PCI dan sebaliknya. Jadi pemasangan kartu jaringan
harus sesuai dengan slot ekspansinya. Karena ukuran slot ekspansi yang tidak sama
maka mempermudah dalam pemasangan sehingga tidak mungkin tertukar.
Pemasangan kartu jaringan dapat dilakukan pada slot manapun selama slot tersebut
tidak dipakai oleh komponen lain atau masih kosong. Karena apabila anda memindah
komponen yang sudah ada maka saat menghidupkan komputer windows akan
mendeteksi ulang pada seluruh komponen sehingga akan melakukan inisialisasi ulang
ini terjadi pada windows 98, Windows 2000 dan windows XP.
2) Pemasangan Kabel pada Konektor
a) Pemasangan Kabel Coaxial dan Konektor BNC
Pemasangan Kabel Coaxial dan konektor BNC harus dilakukan dengan hati-hati jangan
sampai terjadi short atau hubung singkat karena dapat menyebabkan kabel yang kita
buat membuat sistem jaringan menjadi down. Pengecekan apakah kabel tersebut
dalam kondisi yang baik atau tidak putus ditengah juga harus dilakukan karena ini juga
sebagai antisipasi supaya tidak terjadi kegagalan konektifitas. Pengecekan dapat
dilakukan dengan multimeter pada kedua ujung apakah ada short atau putus tidak. Jika
tidak ada maka dapat dilakukan penyambungan Kabel Coaxial pada konektor BNC.
Setelah selesai penyambungan Kabel Coaxial pada konektor BNC harus di cek lagi
apakah ada short atau putus dalam kabel tersebut dengan menggunkan multimeter.
Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45 untuk jaringan susunan kabel harus
dilakukan standarisasi dengan tujuan untuk mempermudah dalam penambahan
jaringan baru tanpa harus melihat susunan yang dipakai jika telah menggunakan
standarisasi pengurutan kabel UTP ke konektor RJ 45.
Pengkabelan menggunakan Kabel UTP terdapat dua metode yaitu:
1. Kabel Lurus (Straight Cable)
Kabel lurus (Straight Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu dengan yang
lainnya adalah sama. Kabel lurus (Straight Cable) digunakan untuk menghubungkan
antar workstation (Client) dengan Hub/Switch.
2. Kabel Silang (Crossover Cable)
Kabel Silang (Crossover Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu dengan
yang lainnya saling disilangkan antar pengiriman (Transmiter) data dan penerima
(Resiver) data. Kabel pengiriman data ujung satu akan diterima oleh penerima data
pada ujung kedua begitupula sebaliknya penerima data satu merupakan pengirim data
ujung kedua. Kabel Silang (Crossover Cable) digunakan untuk menghubungkan
Hub/Switch dengan Hub/Switch atau antar dua komputer tanpa menggunakan hub.
3) Pemasangan Konektor pada sistem Jaringan
a) Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan
topologi Bus
Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus
yang menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada ujung jaringan.
Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang
kabel terdapat node-node.
b) Pemasangan Kabel UTP dengan Konektor RJ 45 pada Jaringan dengan
Topologi Star
Pemasangan Kabel UTP dengan konektor RJ 45 pada Topologi Star adalah setiap
node akan menuju node pusat/ sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node
pusat baru menuju ke node tujuan. Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat
karena memudahankan untuk menambah, megurangi atau mendeteksi kerusakan
jaringan yang ada.
4) Seting konfigurasi (penginstalan driver kartu jaringan, pemilihan Protocol,
Pengisian IP Address, subnet mask dan workgroup.
Apabila secara hardware semua telah terpasang dengan baik maka langkah
selanjutnya adalah konfigurasi secara software yang dapat dilakukan dengan cara:
a) Penginstallan Driver Kartu Jaringan (LAN Card)
Penginstalan driver dilakukan apabila kartu jaringan belum terdeteksi dikarenakan tidak
suport Plug and Play (PnP). Hal ini disebabkan karena driver dari sistem operasi
(98/Me) yang digunakan tidak ada sehingga memerlukan driver bawaan dari kartu
jaringan tersebut. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan cara:
Klik start pada windows 98/me >> setting >> Control Panel
b) Pemilihan Protocol
Biasanya setelah melakukan instalasi kartu jaringan (LAN Card) dengan baik secara otomatis akan memasukkan protocol TCP/IP dikotak dialog tersebut ( Gambar 21)
namun apabila belum maka dapat dilakukan cara-cara berikut:
c) Pengisian IP Address dan Subnetmask
IP Address merupakan alamat komputer yang unik dalam sistem jaringan. Karena
dalam sistem jarigan yang dituju adalah IP Address sehingga jika terjadi IP Address
yang sama maka kedua komputer cross penggunaan alamat yang sama.
Kelas Alamat IP Address
IP Address dikelompokkan menjadi lima kelas; Kelas A, Kelas B, Kelas C, Kelas D, dan
Kelas E. Perbedaan pada tiap kelas tersebut adalah pada ukuran dan jumlahnya. IP
Kelas A dipakai oleh sedikijaringan, tetapi jaringan ini memiliki jumlah host yang
banyKelas C dipakai untuk banyak jaringan, tetapi jumlah host sedikit, Kelas D dan E
tidak banyak digunakan. Setiap alamat IP terdiri dari dua field, yaitu:
· Field NetId : alamat jaringan logika dari subnet dimana komputer dihubungkan
· Field HostId : alamat device logical secara khusus digunakan untuk mengenali
masing-masing host pada subnet.
d) Pemilihan Workgroup
Pemilihan workgroup untuk menentukan kelompok mana yang kita hubungai.
Workgroup dapat juga disebut nama Jaringan yang ada jadi untuk masuk sistem harus
menuju ke nama jaringan yang dituju apabila tidak maka juga tidak masuk dalam sistem
jaringan tersebut.
Memeriksa, Menguji & Pembuatan Laporan Hasil Pemeriksaan dan Perbaikan
Konektifitas Jaringan pada PC
Tindakan yang dilakukan setelah konfigurasi sistem selesai dapat dilakukan
tindakan akhir yakni:
1) Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan 2) Pengujian konektifitas jaringan 3)
Pembuatan laporan hasil perbaikan pekerjaan yang telah dilakukan
Dengan tindakan-tindakan tersebut diatas diharapkan perbaikan konektifitas dapat teruji
dan handal sehingga tidak menggangu jaringan yang telah ada. Tindakan-tindakan
yang harus dilakukan untuk mengetahui apakah konektifitas yang telah dilakukan
berhasil dapat dilakukan dengan cara:
A. Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan Pemeriksaan ulang konektifitas
jaringan merupakan tindakan pengecekan ulang kembali dari proses paling awal
yakni:
1. Memeriksa pemasangan kartu jaringan (LAN Card) apakah telah terpasang
dengan baik atau tidak
2. Memeriksa Pemasangan konektor Kabel pada hub/switch atau konektor lain
tidak mengalami short atau open,
3. Pemasangan konektor tidak longgar
4. Setting dan konfigurasi kartu jaringan secara software telahbenar sesuai dengan
ketentuan jaringan sebelumnya baik dari instalasi driver kartu jaringan,
Konfigurasi IP Address, Subnet mask dan Workgroup yang digunakan.
Apabila semua telah terpasang dengan baik dan benar maka langkah selanjutnya
adalah pengujian konektifitas jaringan.
B. Pengujian konektifitas jaringan
Pengujian atau pengetesan jaringan dilakukan untuk mengetahui apakah komputer
yang kita konektifitaskan telah berhasil masuk dalam sistem jaringan yang dituju.
Dalam menu network tersebut kita gunakan Fine Computer dimana kita akan
melakukan pencarian berdasarkan nama komputer yang ada dalam jaringan saat
penentuan identification pada saat penentuan workgroup.
Pada dialog find computer kita mencari berdasarkan nama komputer yang dicari. Hasil
pencarian akan ditampilkan berupa daftar komputer yang telah sesuai dengan nama
yang kita masukkan.
Cara pengujian hasil koneksi jaringan dapat pula dilakukan dengan cara double klik
pada icon Network Neighborhood akan didapatkan daftar nama komputer yang telah
masuk dalam jaringan sampai saat pengaksesan tersebut.
Cara lain yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah komputer tersebut telah
terhubung dengan jaringan adalah dengan masuk pada windows explorer disana akan
memberikan informasi secara lengkap.
Pengujian dapat pula dilakukan dengan menggunakan Ms Dos untuk melihat
konfigurasi pada TCP/IP. Pada windows Ms Dos ketikkan C:>IPCONFIG /ALL (IP
Configuration)
IPCONFIG (IP Configuration) memberikan informasi hanya pengalamatan TCP/IP pada
konputer tersebut saja. Dari gambar tersebut bahwa komputer tersebut memiliki nomor
IP Addres adalah 10.1.1.7 dan Subnet Masknya adalah 255.255.255.0 Untuk informasi
yang lebih lengkap dapat juga dilakukan dengan mengetikkan pada Ms Dos adalah C:>
IPCONFIG /ALL|MORE.
Dari tampilan IPCONFIG secara keseluruhan (all) dapat diperoleh informasi
bahwa :
a) Host Name (Nama Komputer) adalah Komp_5
b) Diskripsi Kartu jaringannya adalah menggunakan Realtek RTL8029(AS) jenis Eternet
Adapter.
c) Physical Adapter adalah 05-62-48-97-29-83
d) IP Addres adalah 10.1.1.5
e) Subnet Masknya adalah 255.255.255.0
Untuk mendeteksi apakah hubungan komputer dengan jaringan sudah berjalan dengan
baik maka dilakukan utilitas ping. Utilitas Ping digunakan untuk mengetahui konektifitas
yang terjadi dengan nomor IP address yang kita hubungi.
Perintah ping untuk IP Address 10.1.1.1, jika kita lihat ada respon pesan Replay from
No IP Address 10.1.1.1 berarti IP tersebut memberikan balasan atas perintah ping yang
kita berikan. Diperoleh Informasi berapa kapasitas pengiriman dengan waktu berapa
lama memberikan tanda bahwa perintah untuk menghubungkan ke IP Address telah
berjalan dengan baik.
Apabila alamat yang dihubungi tidak aktif atau tidak ada maka akan ditampilkan data
Request Time Out (IP Address tidak dikenal).Berarti komputer tersebut tidak dikenal dalam sistem jaringan, atau sedang tidak aktif.
Setelah melakukan pengujian pada sistem jaringan setiap komputer telah dapat
terhubung dengan baik. Sistem jaringan tersebut dapat digunakan untuk sharing data
ataupun printer, modem (Internet) dan sebagainya.
Sharing dimaksudkan untuk membuka jalan untuk komputer client lain mengakses atau
menggunakan fasilitas yang kita miliki.
Untuk dapat melakukan sharing data dapat dengan cara masuk ke windows explorer
pilih data atau directory yang akan disharingkan kemudian klik kanan lalu klik sharing.
Dengan sharing sistem jaringan dapat menggunakan 1 unit printer untuk mencetak data
dari setiap komputer client sehingga memotong ongkos biaya untuk pembelian printer
yang banyak.
Sebagai contoh sebuah komputer telah mensharing drive A, C, D, E, G dan sebuah
printer canon berarti komputer tersebut membuka akses untuk setiap komputer dapat
melihat, membuka dan menggunakan fasilitas printer yang ia miliki.

Dilihat dari jenis interface-nya pada PC terdapat dua jenis yakni PCI dan
ISA
a. Kartu jaringan (LAN Card) ISA dengan konektor BNC dan RJ45
b. kartu jaringan (LAN Card) ISA dengan konektor BNC
c. kabel dan konektor
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi Bus adalah dengan
menggunakan konektor BNC. Konektor BNC ada 3 jenis yakni:
a) Konektor BNC
b) TerminatorBNC
c) TBNC
Untuk setting ke jaringan hal yang dibutuhkan adalah:
Protokol TCP/IP
Karena penting peranannya pada sistem operasi Windows dan juga karena
protokol TCP/IP merupakan protokol pilihan (default) dari Windows. Protokol
TCP berada pada lapisan Transport model OSI (Open System Interconnection),
sedangkan IP berada pada lapisan Network mode OSI
IP Address
IP address adalah alamat yang diberikan pada jaringan komputer dan peralatan
jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. IP address terdiri atas 32 bit angka
biner yang dapat dituliskan sebagai empat kelompok angka desimal yang
dipisahkan oleh tanda titik seperti 192.168.0.1.
Network ID Host ID
IP address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID, dimana network
ID menentukan alamat jaringan komputer, sedangkan host ID menentukan
alamat host (komputer, router, switch). Oleh sebab itu IP address memberikan
alamat lengkap suatu host beserta alamat jaringan di mana host itu berada.
Domain Name System (DNS)
Domain Name System (DNS) adalah suatu sistem yang memungkinkan nama
suatu host pada jaringan komputer atau internet ditranslasikan menjadi IP
address. Dalam pemberian nama, DNS menggunakan arsitektur hierarki.
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
IP address dan subnet mask dapat diberikan secara otomatis menggunakan
Dynamic Host Configuration Protocol atau diisi secara manual. DHCP berfungsi
untuk memberikan IP address secara otomatis pada komputer yang
menggunakan protokol TCP/IP. DHCP bekerja dengan relasi client-server,
dimana DHCP server menyediakan suatu kelompok IP address yang dapat
diberikan pada DHCP client. Dalam memberikan IP address ini, DHCP hanya meminjamkan IP address tersebut. Jadi pemberian IP address ini berlangsung
secara dinamis.
4. Kelebihan kabel coaxial dalam sistem jaringan adalah kabel coaxial
menyediakan perlindungan cukup baik dari cross talk ( disebabkan medan listrik
dan fase signal) dan electical inteference (berasal dari petir, motor dan sistem
radio) karena terdapat semacam pelindung logam/metal dalam kabel tersebut.
Sehingga dapat digunakan dalam jangkauan yang lebih panjang.
Memiliki jangkauan yang panjang mencapai 300 m dalam satu jaringan.
Kelemahan kabel coaxial adalah signal melewati 2 arah dengan satu kabel
kemungkinan terjadi collision (tabrakan data atau tercampurnya data) besar.
Sedangkan kabel UTP keuntungannya adalah tidak terjadinya collision
(tabrakan data atau tercampurnya data) tidak terjadi karena kabel data terpisah
dan semua arus data ditangani oleh hub/switch.
Kelemahan kabel UTP terjadinya interferensi listrik yang terdapat dari dua,
empat atau lebih pasang (umumnya yang dipakai dalam jaringan adalah 4
pasang / 8 kabel). Dalam kabel UTP timbul interferensi listris yang terdapat pada
2 atau 4 pasang tersebut. Daya jangkau kabel UTP 100 m dalam satu sistem
jaringan.
5. Pengiriman data dengan model kabel lurus adalah data dikirimkan ke hub/switch
baru dari hub dikembalikan. Pengiriman data oleh network adapter akan diterima
sebagai signal pengiriman data oleh hub/switch dan penerima data di network
adapter dan penerimaan data oleh hub/switch.
Pengiriman dan penerimaan data kabel silang (crossover cable) dari komputer
ke komputer
Pengiriman data oleh network adapter komputer 1 akan diterima sebagai sinyal
penerima di network adapter komputer 2 dan penerimaan data oleh network
adapter komputer 1 adalah merupakan pengiriman data oleh network adapter
komputer 2.
6. Setting konfigurasi komputer client terdapat perbedaan
Letak perbedaannya terdapat pada pengisian computer name dan pada IP
Addressnya. Jika terjadi kesamaan nama akan mempersulit kita dalam
pengenalan komputer mana yang kita hubungi jika namanya sama. Jika terjadi
kesamaan pada IP Address maka dapat menyebabkan terjadinya perebutan
alamat yang menyebabkan keduanya sama-sama tidak dapat mengakses sistem

Senin, 10 Januari 2011

Instalasi dan Konfigurasi Router Menggunakan Mikrotik

Langkah pertama anda membuka aplikasi winbox. Kemudian anda klik tanda ( ... ) di sebelah kanan kotak Connect to untuk mendapatkan identitas mac address, ip address yang digunakan oleh pc yang telah anda install mikrotik, untuk lebih mudahnya anda connect dengan mac address dengan mengklik mac address yang akan muncul pada saat anda mengklik tanda (...) kemudian anda klik Connect


Setelah anda masuk pada winbox, yang perlu anda konfigurasi terlebih dahulu yaitu ip address. Caranya anda klik menu IP kemudian anda pilih addresess.


Setelah itu anda klik tanda + untuk menambah / membuat ip address. pada kotak address anda isikan ip yang anda gunakan di mikrotik anda dengan memberikan type subnet masknya yang akan anda gunakan, kemudian pada kotak interface anda atur sesuai dengan kebutuhan anda. ( disini saya menggunakan ip 10.10.10.11/8 untuk dijadikan sebagai router, dan interfaceny menggunakan eth1 ) setelah itu anda pilih apply dan ok. Apabila anda ingin memberikan keterangan pada setiap ip address yang anda buat anda bisa mengklik menu comment.

Jika anda ingin memberi ip address lagi pada interface lainnya, anda klik tanda + kembali untuk menambah / membuat ip address. pada kotak address anda isikan ip yang anda gunakan di mikrotik anda dengan memberikan type subnet masknya yang akan anda gunakan, kemudian pada kotak interface anda atur sesuai dengan kebutuhan anda. ( disini saya menggunakan ip 172.17.0.1/16 untuk dijadikan sebagai ip client, dan interfaceny menggunakan eth2 ) setelah itu anda pilih apply dan ok. Apabila anda ingin memberikan keterangan pada setiap ip address yang anda buat anda bisa mengklik menu comment.


Setelah anda selesai memberikan ip pada masing-masing interface, anda klik menu IP kemudian pilih routes. Disini anda klik tanda + untuk membuat default gateway . kemudian anda klik kotak gateway dan anda isikan ip address yang akan digunakan sebagai default gateway nya. (disini saya memberi ip 10.10.10.1 sebagai gateway yang digunakan oleh mikrotik saya ). Kemudian pilih OK


Setelah itu, klik menu IP kemudian anda pilih DNS. Disini anda pilih settings kemudian pada kotak Servers anda isikan DNS yang anda gunakan ( disini saya menggunakan ip DNS 10.10.10.2 dan 10.210.254.2 ) untuk menambah satu kotak lagi anda klik tanda panah bawah disebelah kanan kotak servers . kemudian anda klik OK.


Setelah selesai, klik menu IP dan anda pilih firewall. Disini anda masuk menu mangle terlebih dahulu, dan anda klik tanda + untuk mendaftarkan ip address yang akan anda routing. Pada kotak src. Address anda isikan ip yang akan anda daftarkan untuk bisa dihubungkan ke jaringan luar. ( sebagai contoh disini saya menggunakan ip 172.17.0.2 yaitu ip hotpsot agar bisa terhubung ke jaringan luar ).


Kemudian anda pilih menu Action, disini pada kotak action anda pilih mark routing, kemudian pada kotak new routing mark anda beri keterangan untuk mempermudah pengaturan ( disini saya mengunakan router-2 pada kotak new routing mark nya ). Jangan lupa hilangkan tanda centang pada passtrough. Setelah itu anda klik ok.


Lakukan langkah-langkah diatas sebanyak client yang ada
Setelah itu anda masuk menu NAT di sebelah kiri Menu Mangle. Disini anda klik tanda + untuk membuat NAT nya, kemudian pada tab general pada kotak Src. Address ketik no ip yang akan anda gunakan ( sebagai contoh kami menggunakan ip 172.17.0.2 sebagai ip untuk hotspot ), setelah itu pada kotak Out Interface pilih ether 1. Setelah itu pada tab Action anda pilih Masquerade, kemudian klik Apply, lalu OK.



Lakukan langkah-langkah di atas sebanyak client yang ada
Setelah anda selesai konfigurasi di menu firewall nya, anda masuk pada menu Queue
Di menu ini fungsinya untuk melimit bandwith yang akan anda berikan kepada client anda. Untuk membuatnya anda tekan tanda + kemudian pada kotak Name anda isikan nama client anda, pada kotak target address isikan ip yang akan anda berikan kepada client untuk dilimit bandwicth nya. Pada kotak max limit untuk target upload dan target downloadnya anda setting sesuai dengan kebutuhan anda. Kemudian pada kotak burst limit, kotak burst treehold, burst time, time anda isikan sesuai dengan kebutuhan anda. ( disini untuk max limit target upload dan target downloadnya nya saya menggunakan 256k dan 256k , untuk burst limit dan burst treeholdnya saya memberikan 512k dan 512k, burst time nya saya memberikan 20 dan 20 s, untuk time nya saya memberikan default 00:00:00 dan 1d 00:00:00) kemudian anda pilih OK


Lakukan langkah-langkah seperti di atas sesuai dengan banyaknya client yang akan anda limit bandwitch nya,
Setelah selesai anda membuat limit bandwitchnya, anda masuk menu tools kemudian anda pilih graphing
Disini anda masuk menu queue rules, anda klik tanda + untuk membuat graphing monitoringnya kemudian pada kotak simple queue anda pilih nama client yang akan anda tampilkan pemakaian bandwitchnya dan pada kotak allow address anda isikan hanya ip address client yang akan melihat monitoring bandwitch dirinya sendiri. ( di sini saya menggunakan type all pada kotak simple queue dan saya memberikan ip address saya sendiri untuk bisa melihat pemakaian bandwitch semua client ) setelah itu anda klik ok. Lakukan langkah-langkah diatas sebanyak client yang anda miliki untuk bisa memonitoring pemakaian badwitchnya sendiri-sendiri.


Setelah itu anda masuk menu interface rules, disini anda klik tanda + untuk membuat graphing
interfacenya, pada kotak interface nya anda pilih all, dan untuk kotak allow addressnya, anda isikan ip address yang anda gunakan sendiri. Kemudian anda pilih ok

Sabtu, 08 Januari 2011

Menginstalasi dan Mengkonfigurasi Router

Menginstalasi dan Mengkonfigurasi Router
  Admin on Sun Jun 13, 2010 6:47 pm
Berbagai solusi alternatif sambungan ke Internet telah di gunakan banyak orang mulai dari PC-modem dial-up, leased line via Telkom, VSAT semua mempunyai kendala (terutama biaya) pada akses Internet berkecepatan tinggi. Dengan mahalnya solusi kecepatan tinggi yang diberikan maka solusi wireless menjadi menarik karena ternyata memberikan solusi yang relatif murah untuk akses data kecepatan tinggi. Pada prinsip-nya ada dua (2) solusi utama, yaitu:

• Teknologi Satelit untuk jarak jauh – contohnya adalah MELESAT, PalapaNet & TurboNet yang paling murah & masih masuk ke kelas DirectPC.
• Teknologi CDMA / WaveLAN untuk jarak pendek 5-10 km.

Pada kesempatan ini kami akan membahas teknik menginstalasi router WaveLAN yang murah agar dapat mengkaitkan sebuah LAN ke jaringan Internet. Router WaveLAN built-up dapat dibeli dari beberapa perusahaan di Indonesia maupun langsung dari Amerika Serikat seharga sekitar US$3000-an per buahnya. Mahal sekali memang, oleh karena itu akal-akalan perlu kita lakukan untuk menekan harga supaya menjadi sangat murah sekitar Rp. 20-an juta sepasang (satu link). Rekan-rekan yang aktif mengusahakan router WaveLAN yang murah ini terutama di motori oleh aulia@wahid.com dan AI3-ITB (dedi@ai3.itb.ac.id).

Perlu di camkan disini bahwa ijin penggunaan frekuensi harus di mintakan ke DITJEN POSTEL, karena sampai saat ini belum dibebaskan penggunaan frekuensi di alokasi frekuensi data kecepatan tinggi ini untuk digunakan secara bebas. Adapun alokasi frekuensi yang perlu dimintakan ijin-nya adalah band 2.4GHz umumnya. Walaupun beberapa peralatan WaveLAN yang baru juga menggunakan band-band lain seperti 5.8GHz, 10GHz maupun 915MHz (yang dilarang digunakan di Indonesia). Biaya sewa frekuensi-nya harus di check ke http://www.postel.go.id – tapi rasanya sekitar Rp. 2 juta / tahun (masih lebih murah daripada berlangganan Telkom).

Pada kesempatan ini penulis mencoba untuk memberi sedikit gambaran penyambungan Internet melalui radio WaveLAN (2.4GHz) dan teknik membuat router mengggunakan WaveLAN tsb.

Perlu diketahui bahwa ada beberapa jenis card WaveLAN yang banyak beredar di pasaran. Salah satu yang banyak beredar saat ini berbentuk PCMCIA seperti WavePOINT II yang biasanya digunakan dalam konfigurasi LAN bridge tanpa kabel. Dengan WavePOINT II orang di kantor dapat berjalan-jalan / mobile menggunakan laptop-nya tanpa perlu pusing dengan mencari colokan LAN. Dengan perangkat lunak yang sesuai maka card WaveLAN tsb bisa di aktifkan dengan baik. Pada gambar tampak card WavePOINT II PCMCIA yang dimaksud.

Jenis lain yang saat ini banyak digunakan untuk sambungan dedikated antar Warnet maupun lembaga pendidikan ke Internet adalah jenis gabungan antara card PCMCIA dengan dudukan untuk ke bus ISA di motherboard PC. Jenis ini yang banyak digunakan di ITB untuk menyambungkan berbagai universitas / instansi ke Internet.

Gambaran umum topologi penyambungan dua buah LAN melalui perangkat WaveLAN ini dapat dilihat pada gambar. WaveLAN berfungsi sebagai saluran jarak jauh antara ke dua LAN yang akan di sambungkan tersebut. Jarak tempuh peralatan WaveLAN ini sekitar 5-10 km harus line-of-sight artinya tidak boleh ada halangan fisik diantara ke dua antenna WaveLAN tsb. Jika ada gedung atau gunung ya di jamin halal komunikasi tidak akan terjadi karena kita bekerja pada frekuensi 2.4GHz di Microwave band. Tampak pada gambar yang lain tumpukan antenna WaveLAN yang ada di atap salah gedung di ITB untuk menyambungkan ke banyak institusi di sekitarnya. Teknik mengarahkan antenna merupakan seni tersendiri apalagi pada jarak jauh 5-10 km yang kadang-kadang cukup sulit untuk melihat ujung lawan bicaranya. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah peralatan arrester (anti petir) seperti tampak pada gambar HARUS dipasang antara Card WaveLAN dan antenna agar peralatan kita aman dari imbas maupun sambaran langsung dari Petir. Arrester adalah investasi yang menguntungkan dibandingkan memberikan mangsa card wavelan kita ke petir.

Instalasi router WaveLAN
WaveLAN di dukung oleh banyak sistem operasi seperti WindowsNT, FreeBSD & Linux untuk beroperasi sebagai router. Ada cukup banyak informasi di Internet yang memungkinkan kita menjalankan PC sebagai gateway / router wavelan. Yang perlu dilakukan adalah menginstall Linux / FreeBSD di komputer anda yang ingin dijadikan router, kemudian menginstall driver yang sesuai dengan card wavelan yang kita gunakan untuk sambungan ke Internet. Saya yakin bahasa Inggris bukan masalah bagi sebagian besar pembaca maka beberapa situs di Internet yang membawa informasi tentang WaveLAN ini antara lain adalah:

• http://www.hpl.hp.com/personal/Jean_Tourrilhes/Linux/Linux.Wireless.Overview.html – yang berisi tutorial & overview tentang teknologi wireless Internet di Linux.
• http://www.fasta.fh-dortmund.de/users/andy/wvlan/ – Web milik andy yang berisi perangkat lunak driver WaveLAN untuk di Linux untuk kernel versi 2.3.x.
• Halaman Web milik Jean Tourrilhes yang berisi tentang Linux & Wireless LAN pada http://www.hpl.hp.com/personal/Jean_Tourrilhes/Linux/. Anda hampir dapat dipasti akan menemukan banyak sekali informasi tentang Linux & WaveLAN di sini.
• Kumpulan driver PCMCIA di Linux yang dikumpulkan oleh David Hind pada http://pcmcia.sourceforge.org/.
• Informasi yang sangat baik tentang WaveLAN/IEE di Linux oleh Harald Roelle di http://www.roelle.com/wvlanPPC/.
• Web milik Justin Seger yang memelihara WaveLAN/PCMCIA driver di http://www.media.mit.edu/~jseger/wavelan.html

Beberapa Frequently Asked Questions (FAQ) & file HOWTO yang mungkin akan membantu kita dapat mengembangkan WaveLAN menggunakan Linux dapat dilihat di:

• http://linux.grmbl.be/wlan/ – merupakan FAQ yang dimaintain oleh Dries Buytaert.
• http://www.rage.net/wireless/wireless-howto.html – merupakan keterangan cara menggunakan WaveLAN di Linux.
• http://www.qsl.net/n9zia/ – menjelaskan cara mengkaitkan jaringan dari rumah ke rumah menggunakan WaveLAN.

Pada kesempatan ini kami ingin menjelaskan pengalaman kami di ITB dalam menginstalasi banyak router WaveLAN menggunakan FreeBSD dengan konfigurasi minimal komputer PC 486, RAM 8Mbyte dan harddisk paling sedikit 200Mbyte. Selanjutkan akan di terangkan setup kernel FreeBSD agar dapat mensupport card WaveLAN.
Instalasi FreeBSD untuk mendukung WaveLAN
Setelah PC router anda di install FreeBSD minimal versi 3.0 ke atas, masuklah sebagai root. FreeBSD versi 3.0 keatas akan mengenai WaveLAN dan di kenal sebagai device “wi”. Oleh karena itu kita perlu mengkonfigurasi kernel FreeBSD 3.0 ini agar mengenali device “wi” caranya adalah

# cd /sys/i386/conf

copykan konfigurasi GENERIC-nya ke WAVELAN agar konfigurasi GENERIC bisa di recover jika ada hal-hal yang lupa di kemudian hari.

# cp GENERIC WAVELAN

Mari kita edit file WAVELAN cari baris seperti dibawah ini “PCCARD (PCMCIA) support” – kemudian di hilangkan tanda pagar (#)-nya dan di tambahkan satu baris yaitu device wi0 at isa? port? net irq? seperti tampak di bawah ini.

# PCCARD (PCMCIA) support
controller card0
device pcic0 at card?
device pcic1 at card?
device wi0 at isa? port? net irq?

Kemudian cari baris PCCARD NIC drivers dan tutup semua device ze0 dan zp0 menggunakan tanpa pagar (#) seperti di bawah ini.

# PCCARD NIC drivers.
# ze and zp take over the pcic and cannot coexist with generic pccard
# support, nor the ed and ep drivers they replace.
#device ze0 at isa? port 0×300 net irq 10 iomem 0xd8000
#device zp0 at isa? port 0×300 net irq 10 iomem 0xd8000

Jangan lupa mengedit juga card-card yang lain seperti card ethernet / LAN card agar sesuai dengan setting port & IRQ yang digunakan.

Setelah semua beres di edit, kita mulai mengcompile kernel baru untuk router FreeBSD dengan perintah

# config WAVELAN
# cd ../../compile/WAVELAN

compile konfigurasi WAVELAN dengan perintah

# make depend && make && make install

Selanjutnya kita perlu meminum kopi & ngobrol sambil menunggu komputer menyelesaikan semua pekerjaan. Setelah selesai router WaveLAN FreeBSD yang baru kita reboot.
Konfigurasi Router
Setelah kernel dibuat dengan baik, maka selanjutnya kita perlu melakukan konfigurasi beberapa file terutama di /etc untuk mengkonfigurasi card WaveLAN pada router tsb. Kami sarankan juga untuk membaca buku-buku tentang TCP/IP untuk mengerti teknik-teknik routing di jaringan Internet. Buka file di directory /etc tsb

# cd /etc/defaults
# vi rc.conf

di sini kami contohkan menggunakan vi editor, tentunya boleh-boleh saja menggunakan ee atau pico dll. Aktifkan baris file yang menunjukan PC card seperti di bawah ini

pccard_enable=”YES” # Set to YES if you want to configure PCCARD devices.
pccard_mem=”OPEN” # If pccard_enable=YES, this is card memory address.
pccard_ifconfig=”YES” # Specialized pccard ethernet configuration (or NO).

Aktifkan sarana untuk routing melalui PC FreeBSD router yang kita install dengan cara menset.

gateway_enable=”YES” # Set to YES if this host will be a gateway.
router_enable=”YES” # Set to YES to enable a routing daemon.
router=”/usr/local/sbin/gated” # Name of routing daemon to use.
router_flags=”" # Flags for routing daemon.

Kembali ke direktori /etc. Selanjutnya kita perlu menset IP address card ethernet melalui perintah ifconfig dan routing melalui ethernet dll. yang ada dalam file /etc/rc.conf. Perlu diketahui bahwa file /etc/rc.conf berbeda dengan /etc/defaults/rc.conf, file /etc/rc.conf selain untuk menset IP address card Ethernet juga digunakan untuk menset sarana lainnya seperti mouse, routing, dll. Akan tetapi interface wavelan “wi0” tidak perlu di set di /etc/rc.conf karena setting device / interface wavelan “wi0” dilakukan pada file /etc/pccard.conf.defaults. Setelah selesai mengedit /etc/rc.conf. Copykan file pccard.conf.default menjadi pccard.conf dengan perintah

# cp pccard.conf.default pccard.conf

Masukan IP address card WaveLAN ke file /etc/pccard.conf, kemudian edit seperti dibawah ini

# $FreeBSD: src/etc/pccard.conf.sample,v 1.24.2.15 1999/11/16 17:48:38 roger Exp
$
# Generally available IO ports
io 0×240-0×360
# Generally available IRQs (Built-in sound-card owners remove 5)
irq 3 5 10 11 13 15
# Available memory slots
# Configurasi ini jangan di rubah,….!!!
# – Dedi -
#memory 0xd8000 96k
memory 0xd0000 96k

# Lucent WaveLAN/IEEE
card “Lucent Technologies” “WaveLAN/IEEE”
config 0×1 “wi0″ 11
insert echo WaveLAN/IEEE inserted
insert /etc/pccard_ether wi0
insert /sbin/ifconfig wi0 167.205.207.58 netmask 255.255.255.248
insert /usr/local/sbin/gated
remove echo WaveLAN/IEEE removed
remove /sbin/ifconfig wi0 delete

Mencoba Operasi Card WaveLAN IEEE 802.11
Setelah setting pccard.conf selesai & PC router FreeBSD telah di reboot kembali, masukan PC Card WaveLAN IEEE 802.11 pada PC anda kemudian nyalakan PC tsb. Tinggal kita perhatikan available memory slots yang digunakan oleh PC card WaveLAN tsb. Jika sesuai maka FreeBSD akan langsung mengenali-nya dengan demikian maka anda selesai & sukses, apabila tidak dikenali maka coba di ganti setting pada pccard.conf entry

memory 0xd0000 96k

Yang tampaknya tidak cocok, di ganti dengan

memory 0xd8000 96k

Jangan lupa di sesuaikan IRQ agar sesuai dengan port IRQ pada card WaveLAN dan juga ROMBIOS port IRQ yang menunjukan card tersebut harus dibuka. Biasanya setelah kita compile kernel-nya tadi, FreeBSD akan mencari sendiri memory slot-nya.

Beberapa perintah dalam FreeBSD untuk mengedit setting pada card WaveLAN 802.11 ini adalah

# wicontrol
# pccardd (untuk mengaktifkan sebuah card waveLAN)

Untuk melihat parameter card WaveLAN, perintah wicontrol –I wi0 dapat kita gunakan dengan contoh dibawah ini

root:/data/login/dedi
wavelan-itb >> wicontrol -i wi0
NIC serial number: [ 98UT11330552 ]
Station name: [ FreeBSD WaveLAN/IEEE node ]
SSID for IBSS creation: [ FreeBSD IBSS ]
Current netname (SSID): [ FreeBSD IBSS ]
Desired netname (SSID): [ ANY ]
Current BSSID: [ 00:00:00:00:00:00 ]
Channel list: [ 2047 ]
IBSS channel: [ 3 ]
Current channel: [ 3 ]
Comms quality/signal/noise: [ 0 27 27 ]
Promiscuous mode: [ Off ]
Port type (1=BSS, 3=ad-hoc): [ 3 ]
MAC address: [ 00:60:1d:03:8d:eb ]
TX rate: [ 3 ]
RTS/CTS handshake threshold: [ 2347 ]
Create IBSS: [ Off ]
Access point density: [ 1 ]
Power Mgmt (1=on, 0=off): [ 0 ]
Max sleep time: [ 100 ]

MENDIAGNOSIS PERMASALAHAN PERANGKAT YANG TERSAMBUNG JARINGAN LUAS (WAN)

MENDIAGNOSIS PERMASALAHAN PERANGKAT YANG TERSAMBUNG JARINGAN LUAS (WAN)
Mendiagnosis permasalahan yang tersambung jaringan luar atau wireless merupakan pekerjaan yang harus dilakukan oleh administrator jaringan. Pekerjaan ini memerlukan ketelitian dan kesabaran yang tinggi agar di dapat hasil yang baik.
Komputer yang terhubung jaringan luas sering sekali mengalami kerusakan baik dari sisi hardware maupun software. Hal ini disebabkan oleh banyaknya pengguna frekuensi atau gelombang 2,4MHz gejala dalam dan komputer yang terhubung dalam sistem jaringan berbasis luas (wireless) atau WAN.

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan adalah:

1.) Tegangan Listrik : dapat menyebabkan gangguan apabila tegangan yang digunakan tidak stabil,sering terjadi naik dan turun, mati mendadak dari sumber PLN, perangkat wireless yang sering kita gunakan sering mati mendadak karena sumber listrik mati dapat menyebabkan perangkat wireless yang digunakan akan cepat rusak, sehingga akan mempengaruhi jaringan apabila terjadi kerusakan pada wireless atau radio workstation maupun di router server.

2.) Mati atau tidak berfungsinya komponen pada perangkat wireless dan pendukung.
Perangkat wireless disebabkan oleh gangguan petir terjadi karena faktor alam dan petir disaat cuaca hujan dan dingin kencang yang menyebabkan perangkat akan terbakar,juga pemakaian terlalu lama tanpa perawatan.

3.) Perangkat Software : dapat terjadi di PC client atau server,gangguan ini disebabkan oleh tidak jalannya aplikasi wireless,konflik IP, tidak jalannya proses proxy server pada server solusinya adalah admin harus menguasai standart server dan client.

=> Perangkat vital yang harus dimiliki untuk membangun sebuah jaringan berbasis luas beserta fungsinya:

a. Antena Grid 2,4 atau Omni 19 dbi
fungsi: dimana antena ini adalah menerima dan mengirim signal data dengan sistem gelombang radio 2,4MHz. Dimana data tersebut bisa dalam bentuk intranet atau internet.

b. Radio Outdoor / indoor
fungsi: menghubungkan proses input/output frekuensi 2,4MHz ke Ethernet Card (ETHO) atau komputer.

c. HUB/Switch
fungsi: sebagai terminal / pembagi sinyal data bagi kartu jaringan (Network Card).

d. Wireless Router
fungsi: menjadi switch / HUB dan sebagai radio indoor dimana menhubungkan frekuensi 2,4MHz ke DC.

e.Kabel dan Konektor
fungsi: sebagai media penghubung antara komputer client dengan komputer client yang lain atau dengan peralatan lain yang di gunakan untuk membentuk jaringan.


Dalam jaringan wireless perlu dilakukan perawatan jangka waktunya se-bulan jika tidak ada perawatan maka perangkat wireless akan cepat rusak dan dapat mati total.